Untuk kesempatan kali ini, Saya ingin membagi ilmu tentang pembuatan skripsi yang saya buat. yang berjudul "Rancangan Sistem Informasi Penggajian pada PT. Aura Seca Sejahtera, menggunakan aplikasi VB.NET (microsoft visual basic 2005), buat kalian yang bingung membuat skripsi saya ingin berbagi hasil penulisan skripsi saya di sini.
Tahap - tahap pembuatan skripsi :
- Tentukan Judul Skripsi yang anda buat, pikirkan dengan matang - matang. karna dalam pembuatan skripsi semua bentuk penulisan akan dikaitkan dengan program atau aplikasi yang kalian buat sebagai bentuk penyelesaian permasalahan.
- Surat persetujuan skripsi.
- Pengesahan skripsi.
- Pernyataan keaslian skripsi.
- Abstrak
- Kata Pengantar
- Daftar isi
- Bab 1 s/d V
- Daftar pustaka
- Lampiran
Skripsi Sistem Informasi
Apa yang dimaksud dengan Skripsi?
Skripsi
adalah sebuah bentuk penulisan yang digunakan di Indonesia untuk
menggambarkan suatu karya tulis ilmiah berupa hasil penelitian sarjana
S1. yang membahas suatu permasalahan yang terjadi dan memberikan
pemecahan masalahan di dalamnya.
Apa yang di maksud dengan Sistem?
Sistem adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Komponen-komponen dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
Suatu sistem mempunyai
maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk
mencapai suatu tujuan. dan ada yang menyebutkan
untuk mencapai sasaran. Suatu sistem pada
dasarnya merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan
satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan memudahkan
pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi.Sistem adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Komponen-komponen dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
Apa yang di maksud dengan Informasi?
Informasi adalah Suatu data yang diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya
dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Dasar dari
informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau memasukkan data, dan
kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan
informasi. Jadi data yang didapatkan dan harus valid (benar). agar bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya.
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
yang nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat
tertentu kesatuan.
_____________________________________________________
4.2.1.3 Desain Form daftar login
4.3.4.3 sequence diagram from master jabatan
4.3.4.4 sequence diagram master data karyawan
-Judul skripsi
_____________________________________________________
_____________________________________________________
-Persetujuan Skripsi
_____________________________________________________
_____________________________________________________
-Pengesahan Skripsi
_____________________________________________________
_____________________________________________________
-Pernyataan keaslian skripsi
_____________________________________________________
_____________________________________________________
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
MASA
DEPAN
Jurusan Sistem Informasi
Skripsi Sarjana Komputer
Skripsi Sarjana Komputer
Semester Genap Tahun 2015/2016
=============================================================
“RANCANGAN
SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PADA PT. AURA SECA SEJAHTERA”
Eben
Eser Ginting ( 3121204069 )
ABSTRAK
PT.
Aura Seca Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyedia
dan pengelola tenaga kerja. yang belum memiliki Sistem Informasi Penggajian
dikarenakan belum terkomputerisasi dengan baik. Maka dari itu dibutuhkan suatu
sistem yang dapat mengolah data secara optimal.
Tujuan
Penelitian ini adalah untuk menganalisis suatu Sistem Informasi Penggajian yang
baru sebagai rekomendasi untuk mengatasi setiap kekurangan yang ada. Metode
yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan melakukan analisa dan pengumpulan
data pengembangan yang terstruktur mulai dari menganalisa sistem yang berjalan
dan menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML (Unified Modelling Language).
Alat
yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem adalah Microsoft Visual Studio 2005.
Hasil akhir yang dicapai dari penulisan tugas akhir ini yaitu terbentuknya
suatu prosedur sistem penggajian dengan menggunakan program UML .
Kata Kunci :
Perancangan,
Penggajian, Sistem Informasi, Microsoft
Visual Studio 2005, UML (Unified Modelling Language).
_____________________________________________________
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan
waktu yang direncanakan. Adapun judul penulisan skripsi yang penulis ambil
berjudul “RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN
PADA PT. AURA SECA SEJAHTERA.”
Tujuan dari skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah
satu syarat kelulusan jenjang Sarjana Strata Satu (S1) di STMIK Masa Depan
Tangerang Jurusan Sistem Informasi. Oleh karena itu, dalam penulisan skiripsi
ini penulis menyadari masih banyak kekurangan yang jauh dari sempurna, dan
penulis berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak yang nantinya
dipergunakan untuk menyempurnakan skripsi ini. Selama penyusunan skripsi
penulis banyak memperoleh bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada
1. Bapak Ir. Muliawan Gani, MM. selaku Ketua STMIK Masa Depan.
1. Bapak Ir. Muliawan Gani, MM. selaku Ketua STMIK Masa Depan.
2. Bapak Stephanus K, S.Kom, MM. selaku Ketua
Jurusan Sistem Informasi STMIK Masa
Depan.
3. Ibu Ratna Riana Gani, S.Kom, MM. selaku Dosen pembimbing sistem yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan sistem dalam proses penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Ratna Riana Gani, S.Kom, MM. selaku Dosen pembimbing sistem yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan sistem dalam proses penyusunan skripsi ini.
4.Semua teman-teman dan rekan-rekan penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap agar
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tangerang, 20 Maret 2015
Eben Eser Ginting
_____________________________________________________
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL LUAR
HALAMAN
JUDUL DALAM
HALAMAN
PERSETUJUAN
HALAMAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ABSTRAK
......................................................................................
KATA
PENGANTAR .....................................................................
DAFTAR
ISI ...................................................................................
DAFTAR
TABEL ............................................................................
DAFTAR
GAMBAR .......................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...
1.2 Permasalahan
Penelitian...
1.2.1 Identifikasi Masalah....
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah..
1.2.3 Rumusan Masalah...
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ....
1.3.1 Tujuan penelitian............
1.3.2 Manfaat penelitian.........
1.4 Metode Penelitian...............................
1.4.1 Metode pengumpulan
data..................
1.4.2 Metode analisa parancangan.............
1.5 Sistematika Penulisan.............................
BAB
II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Sistem Informasi...........................
2.1.1 Pengertian
Sistem...................
2.1.2 Pengertian Informasi.....................
2.1.2 Pengertian Informasi.....................
2.1.3 Pengertian
Sistem Informasi..........
2.2 Analisa
dan Perancangan Sistem Informasi....
2.2.1 Pengertian
Sistem Informasi Akutansi.....
2.2.2 Alur
Sistem Informasi Akutansi.........
2.2.3 Teori-teori dan
Pengertian Sistem Penggajian...........
2.2.4 Fungsi yang terkait.................................
2.2.5 Dokumen yang
didalam Penggajian karyawan..........
2.2.6 Prosedur yang
membentuk Sistem.............................
2.2.7 Pengendalian Intern.................................................
2.2.8 Sistem Informasi
Kepegawaian...........
2.2.9 Layanan Operasional...........................
2.3 Alat-alat
dan Analisa Perancangan Sistem Informasi............
2.3.1 Analisa
berorientasi obyek.............
2.4 Pendukung
Konsep.................................
2.4.1 Tentang
Microsoft Visual Basic 2005....................
2.4.2 Database................................................
2.5 KerangkaPemikiran..............................
BAB
III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan....................
3.2 Letak
Geografis Perusahaan..............
3.3 Profil
Perusahaan..........................
3.10 Alternatif pemecahan
masalah...............
BAB
IV RANCANGAN SISTEM YANG
DIUSULKAN
4.1 Sistem yang Diusulkan.............................
4.2 Analisa Desain........................................
4.3 Analisa Unified
Modeling Language (UML) yang Diusulkan.
4.3.1 Use case
diagram......................................................
4.3.2 Activity
diagram.......................................
4.3.3 Class Diagram.................................
4.3.4 Sequence Diagram..............................
4.4 Rancangan Struktur
Database
4.5 Implementasi..........................................
4.6 Sarana pendukung
perangkat Hardware dan Software.........
4.6.1 Perangkat keras (Hardware)................................
4.6.2 Perangkat lunak (Software)..............................
4.7 Jadwal Implementasi dan Analisa Biaya.......................
BAB
V SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan...............................................................
5.2
Saran .......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
_____________________________________________________
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan
dalam dunia bisnis, keberadaan pengolahan data menjadi informasi secara
terkomputerisasi menjadi sangat penting. Hal itu dikarenakan pengolahan data
secara terkomputerisasi dapat diberikan kontribusi yang besar untuk kinerja
suatu perusahaan. Jika dibandingkan pengolahan data manual, pengolahan data
secara terkomputerisasi memiliki kelebihan, seperti : pengolahan data yang
akurat, relevan dan tepat waktu.
Dengan adanya Sistem Informasi dapat membantu
manager dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang
terkomputerisasi dalam mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data untuk
menghasilkan informasi yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan perancangan
strategi dan pengambilan suatu keputusan secara benar dan efektif.
Pada saat ini Sistem Informasi Penggajian
sudah menggunakan sistem komputerisasi dengan menggunakan perangkat lunak
Microsoft excel 2007. Akan tetapi sulit bagi administrasi keuangan dalam
penggunaan software tersebut karena sulitnya data yang dihasilkan dalam
pengambilan keputusan karena selama ini ada beberapa aktifitas yang masih dilakukan secara manual. Sehingga
ketika atasan menanyakan hasil laporan tiap bulan maka bagian Administrasi
keuangan membutuhkan waktu yang lumayan cukup lama dalam membuat laporan tiap
bulannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya aplikasi
penggajian yang lebih baik dan mampu memberikan solusi informasi , serta mampu
memberikan kemudahan bagi pengguna.
Dengan
permasalahan yang ada tersebut, peneliti mencoba merancang suatu sistem
penggajian karyawan dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2005 yang
didukung dengan database pada Microsoft Access dan diharapkan dapat membantu kelancaran dalam
pembuatan laporan. Untuk itu penulis mencoba menbuat skripsi yang berjudul “RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN
KARYAWAN PADA PT. AURA SECA SEJAHTERA”
1.2 . Permasalahan Penelitian
1.2.1 Identifikasi masalah
Dari
latar belakang masalah yang ada, penulis mengidentifikasi terdapat beberapa masalah
pada PT. Aura Seca Sejahtera sebagai berikut :
a. Bagaimana
proses pencatatan data penggajian karyawan pada PT. Aura Seca Sejahtera saat
ini.
b. Bagaimana
membuat laporan penggajian karyawan yang baik
pada PT. Aura Seca Sejahtera.
c. Bagaimana
merancang sistem penggajian karyawan pada PT. Aura Seca Sejahtera.
1.2.2
Ruang
lingkup masalah
Dalam
penulisan skripsi ini, penulis hanya membatasi permasalahan mulai dari pendataan
karyawan, pemrosesan penggajian, dan pembuatan laporan yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Visual Studio 2005.
1.2.3
Rumusan
masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.
Bagaimana sistem informasi penggajian yang
berjalan pada PT. Aura Seca Sejahtera
2.
Bagaimana merancang sistem informasi penggajian
berbasis aplikasi Microsoft Visual Studio
2005 pada PT. Aura Seca Sejahtera
1.3.
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian :
a.
Menganalisis sistem yang berjalan dalam
proses penggajian.
b.
Merancang aplikasi sebagai solusi untuk
mengatasi masalah-masalah dan kelemahan-kelemahan yang berhubungan dengan
sistem penggajian pada PT. Aura Seca Sejahtera.
c.
Membantu dalam pengadaan laporan penggajian
yang akurat dan yang akan digunakan sebagai dokumen dan pembanding setiap
bulannya.(analisa)
1.3.2
Manfaat Penelitian :
a.
Bagi Teoritis
Untuk mengaplikasi teori-teori yang peneliti dapat
selama masa perkuliahan di STMIK Masa Depan dan menambah wawasan serta lebih
mengerti dan memahami teori-teori dalam lagi.
b.
Bagi Akademis
Skripsi
bisa digunakan sebagai tambahan informasi dan sumber bagi pihak yang
berkompeten terhadap masalah yang dibahas, sekaligus sebagai bahan perbandingan
dari laporan sejenis yang pernah dibuat sebelumnya dan diharapkan juga dapat
memberikan kontribusi sebagai sumber ilmiah.
c.
Bagi Praktis
Memberikan infromasi mengenai potensi-potensi,
kelemahan dan kekurangan sistem informasi penggajian pada sistem yang sedang
berjalan, menghasilkan laporan dari proses penggajian dapat menunjang manajemen
dalam pengawasan kegiatan laporan penggajian, memberikan informasi yang cepat,
tepat dan akurat pada manajemen sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan.
d.
Bagi Penulis
Menambah
pengetahuan dan untuk memenuhi syarat kelulusan.
1.4.
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu
:
1.4.1
Metode pengumpulan data
Pengumpulan data dan informasi dilakukan
dengan cara :
a.
Metode
Wawancara (Interview)
Wawancara
adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan
memperoleh informasi. Penulis mengadakan wawancara langsung dengan bagian keuangan pada PT. Aura Seca Sejahtera mengenai
kondisi perusahaan dan sistem yang berjalan, guna mendapatkan informasi dan
data mengenai penggajian karyawan selama ini diperusahaan tersebut.
b.
Metode
Pengamatan (Observasi)
Metode
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara teliti dan
sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti. Metode Observasi
dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan secara sistematis dan mengadakan
pengamatan secara langsung ke lokasi yaitu PT. Aura Seca Sejahtera terhadap
prosedur-prosedur yang berhubungan dengan penggajian karyawan.
c.
Studi
Pustaka
Mengadakan
seleksi dari bermacam-macam bahan yang mengandung sudut pandang yang
berbeda-beda dan bertentangan satu sama lain. Studi pustaka dilakukan dengan
cara mengumpulkan data yang terdapat pada buku atau literatur dari perusahaan
yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti.
1.4.2
Metode
analisa perancangan
Metode perancangan yang digunakan
adalah perancangan tersruktur, adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
-
Use
Case
Diagram
-
Activity
Diagram
-
Class
Diagram
-
Sequence
Diagram
-
Perancangan Layar
-
Perancangan Database
-
Perancangan Laporan
1.5.
Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab. Isi bab tersebut secara
garis besar, yaitu :
BAB
I PENDAHULUAN
Dalam bab ini
akan dibahas mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan yang hendak dicapai
serta manfaat yang diharapkan, metodelogi penelitian yang digunakan, dan
sistematika penulisan.
BAB
II LANDASAN TEORI
Dalam
bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam penulisan
skripsi ini, diantaranya pengertian sistem informasi, sistem informasi
akuntansi, pengendalian dalam penggajian karyawan, dan serta analisis dan
perancangan sistem penggajian karyawan.
BAB
III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Dalam
bab ini akan dibahas mengenai gambaran sistem secara umum pada PT. Aura Seca
Sejahtera yang meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas
dan wewenang, tata laksana prosedur yang berjalan, permasalahan yang dihadapi,
dan alternatif pemecahan masalah.
BAB
IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai
rancangan sistem yang diusulkan, yang terbagi menjadi beberapa bagian, antara
lain narasi sistem diusulkan, UML class diagram, use case diagram,
sequence diagram, activity diagram, rancangan story board, rancangan keluaran layar, jadwal implementasi dan
analisa biaya.
BAB
V SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan
dibahas mengenai simpulan dari bab-bab sebelumnnya serta saran-saran yang
berguna sebagai masukan bagi PT. Aura Seca Sejahtera untuk mencapai tujuan
perusahaan maupun memperbaiki kinerja perusahaan.
__________________________________________________
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Sistem
sistem
adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul,
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem
tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau
subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu
kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
Suatu
sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem
adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan
untuk mencapai sasaran (objective). Suatu sistem pada
dasarnya merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan
satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan memudahkan
pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi.
Menurut Mulyadi (2001,p3): “Suatu sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem
dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama
lain, dan terpadu.” Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian
sistem secara umumnya, yaitu :
- Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
- Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
- Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
- Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
2.1.2 Pengertian
Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau memasukan
data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam
memberikan informasi. Jadi data yang didapatkan dan diinputkan harus valid
(benar) hingga bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang
dapat dipercaya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Kejadian (event) adalah
sesuatu yang terjadi pada saat tertentu kesatuan. Nyata (fact and entity)
adalah berupa objek nyata seperti tempat, benda dan orang atau benar-benar ada
dan terjadi.
Suatu informasi dapat dikatakan memiliki manfaat dalam proses
pengambilan keputusan apabila informasi tersebut mempunyai kualitas dan nilai.
Kriteria informasi yang berkualitas adalah :
a. Akurat
Yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari
kesalahan dengan tujuan mengurangi kesalahan dalam mengambil keputusan.
b. Tepat
Waktu
Yang berarti informasi yang sampai kepada penerimaan tidak boleh
terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya
informasi tersebut didapatkan, mengolah, dan mengirimkannya. Keterlambatan
informasi tidak akan memberikan nilai bagi karena keterlambatan akan
mengakibatkan perubahan dalam pengambilan keputusan.
c. Relevan
Yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang
menerimanya, harus sesuai dengan kebutuhan dan siapa yang membutuhkan.
Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau
disebut juga processing system atau information processing systems. Jadi
sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi, yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat
menajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan-laporan diperlukan. Sistem informasi mempunyai
enam buah komponen, yaitu :
1. Komponen
Input
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini
perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem
informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen
input. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi
informasi atau jika belum dibutuhkan segera dapat disimpan terlebih dahulu di storange dalam bentuk basis data (database).
2. Komponen
Model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang
diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu.
Model-model yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang
menunjukan suatu proses perbandingan logika atau model matematik yang
menunjukan proses perhitungan matematik.
3. Komponen
Output
Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna
bagi pemakainya. Output merupakan
komponen yang harus ada di komponen sistem informasi. Sistem informasi yang
tidak pernah menghasilkan output
tetapi selalu menerima input dikatakan bahwa input yang diterima masuk ke dalam
lubang yang dalam (deep hole). Output dari sistem informasi dibuat
dengan menggunakan data yang ada di basis data dan proses menggunakan model
tertentu.
4. Komponen
Teknologi
Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa
adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat
menghasilkan informasi yang tepat waktunya. Komponen teknologi mempercepat
sistem informasi dalam pengolahan datanya.
5. Komponen
Basis Data
Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Komponen
control juga merupakan komponen yang
penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen control ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi merupakan
informasi yang akurat.
Menurut Mcleod yang diterjemahkan oleh Teguh, H (2001,p15):
“Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.” Dan
menurut teori umum, Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk
yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang
bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi informasi seperti input–proses–output.
Kualitas
Informasi, tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
a.
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan
dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
b.
Tetap pada waktunya, berarti informasi yang
datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak
punya nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasinya.
c.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai
manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal
ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu kejadian. Metode
pengumpulan data atau informasi :
1. Pengamatan
langsung
2.
Wawancara
2.1.3 Pengertian Sistem
Informasi
Suatu sistem informasi pada
suatu organisasi dapat dilakukan sebagai suatu sistem yang menjadikan informasi
bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut pada saat diperlukan. Sistem
tersebut harus menyimpan, mengambil, mengubah memproses, dan mengkomunikasikan
peralatan lainnya. Informasi adalah hal yang sangat penting bagi manajemen
didalam pengambilan suatu keputusan. Sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari
orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan informasi yang
dibutuhkannya.
Suatu informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut
dengan istilah blok bangunan (building
block), yaitu blok masukan (input
block), blok model (model block),
blok keluaran (output block), blok
teknologi (technology block), blok
basis data (database block), dan blok
kendali (control block). Sebagai sistem, keenam blok tersebut masing-masing
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai sasarannya.
1. Blok Masukan
Input mewakili
data yang masuk kedalam suatu informasi. Input disini termasuk metode-metode
dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari
kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasikan data
dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem
informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai
sistem.
4. Blok Teknologi
Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian
dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
teknisi (human ware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan didalam basis data untuk
keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan
perangkat lunak yang disebut DBMS (Database
Management System).
6. Blok Kendali
Supaya sistem dapat berjalan sesuai yang di inginkan, maka perlu
ditetapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya. Banyak hal yang dapat merusak
sistem informasi, seperti misalnnya bencana alam, api, temperature dan
lain-lain. Beberapa pengendali perlu dirancang dan ditetapkan untuk menyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau pun terlanjur
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Menurut Wikinson yang diterjemahkan oleh Agus Maulana (1993,p4):
“Sistem Informasi” adalah kerangka kerja dengan sumber daya manusia dan
komputer yang dikoordinasikan untuk mengubah masukan data menjadi keluaran
informasi guna mencapai sasaran perusahaan.
Menurut Erwan Arbie, (2000, 35): “Sistem Informasi adalah suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, “membantu
mempermudah penyediaan laopran yang diperlukan.” Sistem Informasi didefinisikan Robert A.
Leitch dan Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM., (1999: 11), “Sistem Informasi
adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.”
Suatu Sistem Informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu
kelompok kegiatan operasi yang tetap, yaitu :
- Mengumpulkan data
- Mengelompokkan data
- Menghitung
- Menganalisa
- Menyajikan laporan
2.2 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Menurut Mc.Leod, Jr (2004:138), Analisa
sistem adalah “penelitian
atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau
sistem yang diperbaharui.”
Menurut Jogiyanto
(2005:129), Analisa sistem adalah uraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi serta kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Sedamgkan menurut Jones
dan Rama (2006:568), Analisa sistem adalah “tahap lanjutan pada pembangunan sistem.”
Dari
pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa analisis sistem dapat membantu
pengguna informasi dalam menetapkan tujuan dan spesifikasi untuk desain suatu
sistem informasi.
Sedangkan definisi Perancangan Sistem menurut Robert J. Verzello
dan Jhon Reoter III, perancangan sistem atau desain sistem adalah :
a. Tahap
setelah analisa sistem dalam pengembangan sistem.
b.
Pendefinisian kebutuhan fungsional.
c.
Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
d.
Menggambarkan bagaimana sistem dibentuk.
Menurut Jhon Burch dan Gary Grund Nitski, perancangan sistem adalah
penggambaran, perancangan dan pembentukan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Sedangkan
menurut J.M. Scots, perancangan sistem adalah proses mengkonfigurasikan dari
komponen perangkat lunak dan perangkat keras serta sistem.
Menurut
Henderi S.Kom., M.Kom (2012:11), Perancangan sistem informasi adalah
penggambaran, perencanaan dan pembentukan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam suatu
kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
perancangan sistem adalah penentuan spesifikasi proses dan data berbasis
komputer yang diperlukan oleh sistem baru.
2.2.1
Pengertian sistem informasi akuntansi
Menurut Widjajanto (2001,p4): “Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai
formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta
komunikasi, tenaga pelaksanaanya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat
yang didisain untuk mentrasformasikan data keuangan menjadi informasi yang
dibutuhkan manajemen.”
2.2.2
Alur sistem informasi akuntansi
Menurut Widjajanto (2001,p16):
“alur sistem informasi akuntansi terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
A. Daur
Operasional, yang merupakan daur mulai terjadinnya transaksi atau
kejadian-kejadian ekonomis sampai terekamnya transaksi tersebut kedalam bentuk
dokumen. Daur operasional ini pada umumnya terbagi kedalam 4 daur atau
subsistem, yaitu:
1.
Daur atau sistem pendapatan (revenue cycle) yang mencakup kegiatan
penjualan, barang atau jasa yang merupakan faktor output atau produk
perusahaan.
2.
Daur atau subsistem pengeluran (expenditure scyle) yang mencakup
kegiatan pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembantu, berikut biaya
faktor input lainnya.
3.
Daur atau subsistem produk (product cyle) yang mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah
bahan baku menjadi produk.
4.
Daur atau subsistem keuangan (finance cyle) yang mencakup kegiatan
penerimaan dan pengeluran.
B. Daur
Penyusunaan Laporan, yaitu daur yang mengubah dokumen–dokumen hasil rekaman
transaksi yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk
laporan keuangan untuk pihak internal perusahaan (manajemen).
2.2.3 Teori-teori dan Pengertian
Sistem Penggajian
Gaji adalah suatu bentuk jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur
kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji seiring juga disebut
sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi, yakni imbalan
jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada
seorang pegawai. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan
kontrak kerja jangka waktu penerimanaya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan
kontrak kerjanya kuat, sedangkan seseorang menerima upah apabila ikatan kontrak kerjanya kurang kuat. Dilihat
dari jangka waktu penerimannya, gaji pada umumnya diberikan pada setiap akhir
bulan, sedangkan upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu.
Karna gaji merupakan unsur yang penting
bagi perusahaan, maka diperlukan suatu
sistem yang dapat mengelola gaji secara baik. Pengertian tentang sistem
penggajian sudah sering kita dengar dikehidupan sehari–hari. Setiap orang yang
berkecimbung dalam dunia kerja pasti tahu tentang gaji. Untuk lebih jelas
mengenai pengertian struktur penggajian, penulis akan menggunakan beberapa
pengertian tentang sistem penggajian.
Sistem adalah suatu jaringan prosedur
yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan. Sedangkan gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.
Menurut
Soemarso S. R mendeifinisikan gaji (2005: 307), yaitu : “Gaji (salaries) adalah imbalan kepada pegawai
yang diberi tugas–tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya, biasanya tetap
secara bulanan.
Pengertian
gaji menurut Mulyadi (2001 : 373), menjelaskan bahwa : “Gaji adalah pembayaran
atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang
jabatan manajer, pegawai administrasi, supervisor dan lain–lain, dan pada
umumnya gaji dibayarkan secara tetap tiap perbulan”.
Gaji
secara umum dapat diartikan sebagai suatu jumlah uang yang ditetapkan dan
diterima seseorang atas pekerjaannya berdasarkan perhitungan masa waktu
panjang, biasanya satu bulan.
Sedangkan pengertian sistem penggajian menurut Abadi Jusuf (2000 :
285) adalah : “sistem yag menyajikan
cara–cara penggajian pegawai secara memadai dan akurat, menghasilkan
laporan–laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan
pegawai kepada manajer”.
Dari definisi-definisi diatas, dapat
disimpulkan bahwa sistem penggajian adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat
secara terpadu untuk meghasilkan informasi mengenai gaji pegawai secara akurat
dan memadai sehingga informasi tersebut dapat berguna bagi pihak–pihak yang
memerlukan.
2.2.4
Fungsi Yang Terkait
Menurut Mulyadi dalam
bukunya yang berjudul sistem akutansi (2001:382), menyebutkan bahwa gaji akan
dapat berjalan dengan baik bila melibatkan lima fungsi, yaitu:
a.
Fungsi Kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan kerja
karyawan baru, membuat surat keputasan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat
dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur
organisasi fungsi kepegawaian berada di tangan Bagian Kepegawaian, dibawah Departemen Personalia dan Umum.
b.
Fungsi Pencatatan Waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian
yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh
dilaksanakan oleh fungsi operasi atau fungsi pembuat daftar gaji. Dalam
struktur organisasi, fungsi pencatatan waktu berada ditangan Bagian Pencatat
Waktu, dibawah Departemen Persoanalia dan Umum.
c.
Fungsi Pembuat Daftar Gaji
Fungsi beranggung jawab untuk membuat
daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai
potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran
gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi
akutansi guna pembuatan bukti kas dalam struktur orgaisasi, fungsi pembuat
daftar gaji berada ditangan Bagian Gaji, dibawah Departemen Personalia dan
Umum.
d.
Fungsi Akutansi
Dalam sistem akutansi penggajian, fungsi
akutansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungan
dengan pembayaran gaji karyawan (misalkan utang gaji karyawan, utang pajak,
utang dana pensiun). Dalam struktur organisasi, fungsi akutansi yang menangani
sistem akutansi penggajian berada ditangan tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1.
Bagian Utang
Bagian
ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem akutansi penggajian bertanggung jawab untuk memproses pembayaran
gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas
keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayar gaji untuk membayarkan
gaji karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji tersebut.
2.
Bagian Kartu Biaya
Bagian ini memegang fungsi akutansi
biaya yang dalam sistem akutansi penggajian bertanggung jawab untuk mencatat
distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan
rekap daftar gaji dan jam kerja (untuk tenaga kerja langsung).
3. Bagian Jurnal
Bagian
ini memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya
gaji dalam jurnal umum.
e.
Fungsi keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk
mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang
tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, untuk
selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak. Dalam struktur orgaisasi,
fungsi keuangan ada di Bagian kas.
2.2.5
Dokumen Yang Digunakan dalam sistem penggajian karyawan
Mulyadi
(2001-374) Juga menyebutkan dokumen–dokumen yang digunakan dalam sistem
akutansi penggajian adalah :
a.
Dokumen Pendukung Perubahan Gaji
Dokumen–dokumen ini
umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat–surat keputusan yang
bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan
karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian sementara
dari pekerjaan (skorsing). Pemindahan
dan lain sebagainya. Tembusan dokumen–dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat
daftar gaji untuk kepentingan pembuatan daftar gaji.
b.
Kartu Jam Hadir
Dokumen
ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap
karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat beruapa daftar
hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat
waktu.
c.
Kartu Jam Kerja
Dokumen
ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikosumsi oleh tenaga kerja langsung
guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor dan diserahkan
ke fungsi pembuat daftar gaji untuk distribusi biaya upah langsung. Seperti
telah disebutkan diatas, catatan waktu kerja ini hanya diperlukan dalam
perusahaan yang produksinya dalam bentuk pesanan. Dalam perusahaan ini
diperlukan informasi biaya tenaga kerja langsung untuk setiap pesanan yang di
produksi. Dalam perusahaan yang memproduksi barang secara masal, karyawan
mengerjakan pekerjaan yang sama dari hari ke hari, sehingga tidak diperlukan
data untuk melakaukan distribusi tenaga kerja langsung, Semua biaya tenaga
kerja langsung dibebankan kepada produk yang sama.
d.
Daftar Gaji
Dokumen
ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, yang kemudian dikurangi
potongan–potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi
karyawan, dan lain sebagainya.
e.
Rekap Daftar Gaji
Dokumen
ini merupakan ringkasan gaji tiap dapertemen yang dibuat berdasarkan daftar
gaji.
f.
Surat Pernyataan Gaji
Dokumen
ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan daftar gaji dalam kegiatan
yang terpisah dari kegiatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan
bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan
beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.
g.
Amplop Gaji
Uang
Gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji. Di halaman
muka amplop gaji karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor
identifikasi karyawan dan jumlah bersih yang diterima karyawan dalam bulan
tertentu.
h.
Bukti Kas Keluar
Dokumen ini
merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akutansi kepada
fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari
fungsi pembuat daftar gaji.
2.2.6
Prosedur Yang Membentuk Sistem
Pengertian
sistem menurut Mulyadi (2001 : 5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Dimana prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, yang melibatkan
beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang–ulang.
Sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur,
sedangkan prosedur merupakan kegiatan klerikal.
1.
Prosedur Pencataan Waktu Hadir
Prosedur
ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini
diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada
pintu masuk kantor administrasi. Pencatatan waktu jam hadir dapat menggunakan
daftar hadir biasa, yang karyawan harus menandatangani setiap hadir dan pulang
karyawan dari perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir berupa clock card yang diisi secara otomatis
dengan menggunakan mesin otomatis pencatat waktu (time recorder machine). Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan
untuk menentukan gaji karyawan. Bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir
karyawan digunakan untuk menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji
penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka. Daftar hadir ini juga
digunakan untuk menentukan apakah karyawan bekerja dalam jam biasa atau dalam
jam lembur (overtime), sehingga dapat
digunakan untuk menentukan apakah karyawan menerima gaji saja atau menerima tunjangan
lembur.
2.
Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Dalam
prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji karyawan data yang
dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat–surat keputusan
mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan,
penurunan karyawan, daftar gaji sebelumnya, dan daftar hadir. Jika gaji
karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh
Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data yang tercantum
dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan Pph Pasal 21 ini mencantumkan dalam
daftar gaji.
3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Dalam prosedur distribusi biaya
gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen–depertemen yang
menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi tenaga kerja ini dimaksudkan untuk
pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produksi.
4.
Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur
pembayaran gaji melibatkan fungsi akutansi dan fungsi keuangan. Fungsi akutansi
membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna
pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan
memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan banyak, pembagian amplop
gaji biasanya dilakukan oleh juru bayar. Pembayaran gaji dapat dilakukan dengan
membagikan cek gaji kepada karyawan.
2.2.7
Pengendalian Intern
Sistem
pengendalian internal terdiri atas berbagai kebijakan, praktek dan prosedur
yang di terapkan oleh perusahan yang berhubungan dengan pengamanan harta
kekayaan perusahaan mengecek ketelitian dan keandalan data akutansi, mendorong
efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Unsur pokok
pengendalian intern dalam sistem penggajian meliputi :
1.
Organisasi
a) Fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah
dari fungsi pembayaran gaji.
Dalam sistem akutansi penggajian, fungsi
personalia bertanggung jawab atas tersedianya berbagai informasi operasi, seperti
nama karyawan, jumlah karyawan, pangkat, jumlah tanggungan keluarga, tarif upah
dan berbagai tarif kesejahteraan karyawan. Informasi akutansi berupa gaji yang
disajikan dalam daftar gaji, yang selanjutnya digunakan untuk dasar pembayaran
gaji karyawan. Karena eratnya informasi operasi yang dihasilkan fungsi
personalia dengan informasi akutansi yang dihasilkan sebagai dasar pembayaran
gaji tersebut, fungsi personalia dapat dikategorikan sebagai pemegang fungsi
akutansi. Dalam sistem akutansi penggajian, fungsi pembuat daftar gaji
merupakan fungsi akutansi, yang bertanggung jawab atas perhitungan penghasilan
setiap karyawan. Fungsi ini berada di tangan fungsi pembuat daftar gaji, yang
berada dibawah Departemen Personalia dan Umum. Hasil perhitungan penghasilan
karyawan ini didasarkan pada berbagai surat yang diterbitkan oleh fungsi kepegawaian
dan dituangkan dalam daftar gaji. Fungsi keuangan merupakan fungsi penyimpanan
dan berada di tangan fungsi pembayaran gaji. Dengan dipisahkannya dua fungsi
tersebut, hasil perhitungan gaji yang dilakukan oleh fungsi pembuat daftar gaji
dicek ketelitian dan keandalannya oleh fungsi keungan, sebelum gaji dibayarkan
kepada karyawan yang berhak.
b) Fungsi Pencatatan Waktu Hadir harus
Terpisah dari Fungsi Operasi.
Waktu hadir merupakan waktu yang dipakai
sebagian salah satu dasar untuk perhitungan gaji karyawan. Dengan demikian,
ketelitian dan keandalan data waktu hadir karyawan sangat menentukan ketelitian
dan keandalan data gaji setiap karyawan. Untuk menjamin keandalan data waktu
hadir karyawan, pencatat waktu hadir tidak
boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi (seperti fungsi produksi dan
fungsi teknik).
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur
Pencatatan
a. Setiap orang yang
namanya tercantum dalam dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan
pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur
utama. Karena pembayaran gaji didasarkan atas dokumen daftar gaji, maka perlu
dilakukan pengawasan terhadap nama–nama karyawan yang dimasukkan ke dalam
daftar gaji. Untuk menghindari pembayaran gaji kepada karyawan yang tidak
berhak, Setiap nama karyawan dalam daftar gaji harus mendapat otorisasi oleh
yang berwenang. Setiap orang yang namanya tercantum daftar gaji harus memiliki
surat keputusan penggangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani
oleh manajemen puncak (misalnya direktur utama). Dengan unsur sistem
pengendalian intern ini dapat dihindari terjadinya pembayaran gaji kepada orang
yang tidak berhak menerimanya
b. Setiap perubahan
gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga
harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan. Untuk menjamin
keandalan data gaji karyawan, setiap pembuatan unsur yang dipakai sebagai dasar
untuk menghitung penghasilan karyawan, harus diotorisasi oleh yang berwenang.
Dengan demikian setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pagkat,
perubahan tarif gaji, serta tambahan keluarga harus didasarkan pada surat
keputusan direktur keuangan.
c. Setiap potongan atas
gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan surat
potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian Setiap pengurangan
terhadap penghasilan karyawan harus pula mendapat otorisasi yang berwenang.
Oleh karena itu, tidak setiap fungsi dapat melaukan pemotongan atas gaji yang
menjadi hak karyawan, tanpa mendapat otorisasi dari fungsi kepegawaian.
d. Kartu jam hadir
harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. Karena jam hadir merupakan salah
satu dasar untuk penentuan penghasilan karyawan, maka data waktu hadir setiap
karyawan harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu agar memiliki keadalan
sebagai dasar penghitungan gaji dan untuk keperluan yang lain.
e. Perintah lembur
harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. Upah lembur dibayarkan kepada
karyawan yang bekerja diluar jam kerja regular, dengan tarif upah yang tinggi
dari tarif upah regular. Untik menjamin bahwa pekerjaan lembur memang diperlukan, maka setiap kerja lembur
harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. Dengan sistem
otorisasi ini, perusahaan dijamin hanya membayarkan upah lembur bagi pekerjaan
yang memang tidak dapat dikerjakan dalam jam kerja regular.
f. Daftar gaji harus
diotorisasikan oleh fungsi personalia. Seperti yang sudah telah disebutkan diatas, daftar gaji
merupakan dokumen yang dipakai sebagai pembayaran gaji kepada karyawan yang
berhak. Oleh karena itu daftar gaji ini harus diotorisasi oleh fungsi
personalia yang menunjukkan bahwa :
1)
Karyawan yang tercantum dalam daftar
gaji adalah karyawan yang diangkat menurut surat keputusan pejabat yang
berwenang.
2)
Tarif gaji yang dipakai sebagai dasar
perhitungan gaji adalah tarif yang berlaku sesuai dengan surat keputusan
pejabat yang berwenang.
3)
Data yang dipakai sebagai dasar
perhitungan gaji karyawan telah diotorisasi oleh yang berwenang.
4)
Perkalian dan jumlahan yang tercantum
dalam daftar gaji telah dicek ketelitiannya.
g. Bukti kas keluar
untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akutansi. Bukti kas keluar
merupakan perintah kepada fungsi keuangan untuk mengeluarkan uang, pada
tanggal, dan untuk keperluan seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Dokumen ini diisi oleh fungsi akutansi (bagian kassa) setelah fungsi ini
melakukan verifikasi tehadap informasi yang tercantum dalam daftar gaji. Bukti
kas keluar diotorisasi oleh Kepala Departemen Akutansi Keuangan atau pejabat
yang lebih tinggi.
h. Perubahan dalam
catatan penghasilan data karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan.
Kartu penghasilan karyawan diselenggarakan oleh fungsi pembuat daftar gaji
untuk mengumpulkan semua penghasilan yang diperoleh masing–masing karyawan
selama jangka waktu setahun. Informasi yang dicantumkan dalam kartu penghasilan
karyawan ini dipakai sebagai dasar perhitungan pajak penghasilan yang menjadi
kewajiban setiap karyawan. Dokumen yang merupakan sumber pencatatan ke dalam
kartu penghasilan karyawan adalah daftar gaji. Oleh karena itu, untuk mengecek
ketelitian data yang dicantumkan dalam kartu penghasilan karyawan, sistem
pengendalian intern mewajibkan diadakanya rekonsiliasi antara perubahan data
yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan dengan daftar gaji.
2.2.8
Sistem Informasi Kepegawaian
Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) merupakan sub sistem
dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang didalamnya dikembangkan sistem
penggajian. SIMPEG bertujuan untuk menyediakan fasilitas perekaman, mengelola
dan menangani database kepegawaian dan proses penggajian pegawai secara
otomatis sehingga dapat memberikan informasi dalam bentuk laporan daftar dan
rekapitulasi yang dibutuhkan oleh pihak manajerial secara cepat, akurat dan
selalu mutakhir mengenai kondisi kepegawaian dan penggajiannya.
2.2.9
Layanan Operasional
Layanan Operasional (LO) merupakan dari sekian banyak jenis
layanan yang berkembang pada era modern ini. Ditinjau dari sudut pandang
perusahaan salah satu cara yang efektif dalam melakukan diferensiasi adalah
kuwalitas layanan yang diberikan. Tata cara kerja layanan operasional adalah
cara-cara pelaksanaan kerja pelayanan yang seefisien mungkin atas suatu tugas
melayani yang diperoleh dengan mengingat segi-segi tujuan, peralatan,
fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang dan biaya yang tersedia. Sehingga layanan
operasional diharapkan dalam meningkatkan kuwalitas kerja para karyawan.
Pengertian
layanan atau pelayanan secara umum menurut Purwadarminta adalah “menyediakan
segala apa yang dibutuhkan orang lain.” Sedangkan mengacau pada konsep layanan
operasional sering dikaitkan dengan efektivitas waktu, jumlah/lamanya waktu
yang diperlukan untuk melakukan pelayanan seperti pemberian informasi terhadap
karyawan.
2.3. Alat –
alat Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Untuk merancang suatu sistem, baik proses
maupun datanya, terdapat berbagai macam peralatan yang dapat dipakai. Masing–masing
mempunyai kelebihan dan kekurangan.
2.3.1 Analisa berorientasi obyek
Object Oriented Programming
(OOP) adalah suatu metode pemrograman yang berbasiskan pada objek,
secara singat pengertian dari OOP adalah koleksi objek yang saling berinteraksi
dan saling memberikan informasi satu dengan yang lainnya. Suatu program disebut
dengan pemrograman berbasis objek (OOP) karena terdapat :
1. Encapsulation (pengkapsulan) merupakan dasar
untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.
2. Inheritance (pewarisan) adalah teknik yang
menyatakan bahwa anak dari obyek akan mewarisi data atau atribut dan metode dari
induknya langsung. Sifat yang dimiliki oleh kelas induknya tidak perlu diulang
dalam setiap sub kelasnya.
3. Polymorphism (polimorfisme) yaitu konsep
yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku
berbeda.
Pendekatan-pendekatan yang dipakai di dalam analisa berorientasi obyek
antara lain sebagai berikut :
1.
Pendekatan
top down yaitu memecahkan masalah ke
dalam bagian-bagian terkecil atau per level sehingga mudah untuk diselesaikan.
2. Pendekatan
modul yaitu membagi sistem ke dalam modul-modul yang beroperasi tanpa ketergantungan.
3.
Penggunaan
alat-alat bantu dalam bentuk grafik dan teks sehingga mudah untuk mengerti
serta dikoreksi apabila terjadi perubahan. Pendekatan dalam analisa
berorientasi obyek dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil dari sistem yang
dikembangkan akan di dapatkan sistem yang teridentifikasi dengan baik dan
jelas. Maka analisa berorientasi obyek dilengkapi dengan alat dan teknik di
dalam mengembangkan sistem.
Unified
Modelling Language (UML) adalah “Keluarga notasi grafis
yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain
sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman
berorientasi objek (OO).” Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang
menggunakan konsep orientasi object. UML dibuat oleh Grady Booch, James
Rumbaugh, dan Ivar Jacobson di bawah bendera Rational Software Corp. UML menyediakan notasi-notasi yang membantu
memodelkan sistem dari berbagai perspektif. UML
tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua
bidang yang membutuhkan pemodelan.
Menurut
Munawar (2005:19), Unified Modeling
Language (UML) merupakan suatu
hasil kerja dari konsorsion berbagai organisasi yang berhasil dijadikan sebagai
standar baku dalam OOAD (Objek Oriented
Analysis dan Design), UML adalah salah satu alat bantu didunia pengembangan
sistem yang berorientasi obyek, hal ini disebabkan karena UML menyediakan
bahasa pemodelan visual. Sedangkan menurut Whitten L.Jeffery et al (2004:152), UML
merupakan “Satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan
atau menggambarkan sebuah sistem software
yang terkait dengan objek.”
i. Use case
diagram
Use case diagram adalah
menggambarkan atau mendeskripsikan fungsi dari sebuah sistem perspektif
pengguna. Use case bekerja cara
mendeskripsikan tipikal interaksi antara user
(pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui bagaimana sebuah sistem
dipakai. Use case merupakan sebuah
pekerjaan tertentu, seperti Log in atau
menjalankan sistem dan bertransaksi dengan sistem tersebut. Seorang aktor
adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk
melakukan pekerjaan-pekerjaan tetentu.
Tabel 2.1
Simbol Use Case Diagram
Sebuah use case dapat menggambarkan bahwa suatu
use case seluruhnya merupakan
fungsional dari use case lainnya. Sedangkan extend digunakan untuk menunjukkan bahwa
use case merupakan tambahan
fungsional dari use case jika kondisi
atau syarat tertentu yang dipenuhi, use
case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include
di eksekusi secara normal.
ii.
Activity diagram
Activity diagram adalah
suatu teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural proses bisnis. Activity diagram mempunyai peran seperti
flowchart, akan tetapi perbedaannya
dengan flowchart adalah activity bisa mendukung prilaku parallel
sedangkan flowchart tidak bisa.
Berikut ini adalah
simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram.
Activity diagram
menunjukan tahapan pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat
berguna untuk menunjukan operation sebuah
obyek dan proses bisnis. Kelebihan activity
diagram dibanding dengan flowchart
adalah kemampuannya dalam menampilkan aktivitas parallel.
iii. Sequence diagram
Sequence
diagram digunakan untuk menggambarkan prilaku pada sebuah scenario.
Diagram ini menunjukan sejumlah contoh message
(pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek didalam use case.
Komponen utama sequence diagram atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat
bernama Message diwakili oleh garis
dengan tanda panah dan waktu yang ditujukkan. Setiap obyek terhubung dengan
garis titik-titik yang disebut lifeline.
Sepanjang lifeline ada kotak yang
disebut activation.
iv. Class diagram
Class diagram adalah
diagram yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka, kolaborasi serta
relasi-relasi. Diagram ini umumnya dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi
objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas
aktif. (Nugroho:2005)
Class diagram adalah
sebuah spesifikasi yang jika di instansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan
merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan struktur dan
deskripsi class dan objek beserta
hubungan satu sama lain seperti containment,
asosiasi dan lain-lain. (Dharwiyanti dan Wahono:2003)
2.3.2.
Pengertian Basis Data
Basis Data terdiri
dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah
representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(karyawan, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep,
keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks,
gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Basis
Data sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan file-file yang
mempunyai kaitan antara satu file dengan file dengan file yang
lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu
perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. Bila terdapat file yang
tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan file yang lainnya berarti file
tersebut bukanlah kelompok dari satu basis data, dan akan dapat membentuk
satu basis data sendiri.
Sehingga
prinsip utama dari basis data adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya
adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Maka basis
data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk)
yang lebih dikenal sebagai komputer.
Agar
data-data tersebut lebih bermanfaat, maka data tersebut harus diorganisasikan
dalam sebuah file basis data, yang bertujuan memperoleh informasi tertentu
yang dapat dimanfaatkan. penyajian informasi bermacam-macam, ada dengan memvisualisasikan
dengan grafik, diagram, gambar, dan sebagainya. Bagi sebuah organisasi atau
perusahaan, sistem informasi merupakan asset paling besar dan sangat berguna.
Dengan informasi ini, organisasi akan mempengaruhi perkembangan perusahaannya.
Sehingga
ada anggapan bahwa kualitas proses pengelolahan data yang menjadi bahan
terbentuknya informasi masih dipengaruhi oleh beberapa unsur yaitu :
1. Hardware yaitu
: perangkat keras yang dibutuhkan untuk membantu pengolahan basis data. Dalam
hal ini saja perangkat computer beserta perangkat-perangkat pendukungnya.
2. Brainware yaitu
: perangkat manusianya. Bagaimana dengan manusia sebagai pengelolanya.
3.
Software yaitu : perangkat lunak yang digunakan untuk mengoprasikan
komputer. Unsur software ini meliputi sistem operasi yang meruakan dasar
pengoprasiaan komputer, program aplikasi yang telah dibuat programmer, serta
yang tak kalah pentingnya adalah unsure DBMS (Database Management System).
2.3.3.
Pemahaman Sistem Basis Data
Sistem adalah sebuah
tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan
satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan
untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Karena
itu, secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas
kumpulan file (table) yang saling berhubungan (dalam sebuah sistem basis
data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan
beberapa pemakai atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file
(table-table) tersebut.
Dalam
sistem basis data ini mempunyai beberapa elemen penting yaitu basis data
sebagai inti dari sistem basis data, perangkat lunak untuk mengelola basis
data, perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data, dan manusia
yang mempunyai peranan pentinga dalam sistem tersebut.
2.3.4.
Ketentuan Dalam Basis Data
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada pembuatan
file
basis
data agar dapat memenuhi criteria sebagai suatu basis data yaitu :
1.
Kerangkapan data (data redundancy),
yaitu: munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file basis data
yang semestinya tidak perlu. Dalam penjelasannya data redundansi akan
mengakibatkan proses updating yang lebih lama dan memungkinkan
terjadinya ketidak konsistenan data (data inconsistency), yang semakin
besar.
2. Ketidak
konsistenan data (data inconsistency), yaitu: munculnya data yang tidak
konsisten pada medan yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang
sama. Hal ini terjadi akibat terjadinya kesalahan dalam pemasukan data ( data
entry) atau update anomaly, yaitu: suatu proses untuk mengupdate data
tetapi mengakibatkan munculnya data yang tidak konsisten atau kehilangan
informasi tentang objek yang ditinjau.
3.
Data terisolasi, yaitu: disebabkan oleh pemakai
beberapa file basis data. Program aplikasi yang digunakan tidak dapat
mengakses file tertentu dalam sistem basis data tersebut, kecuali jika
program aplikasi dibuat atau ditambah sehingga seolah-olah ada file yang
terpisah atau terisolasi terhadap file yang lain.
4.
Masalah keamanan (security problem),
yaitu:berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data. Pada
prinsipnya file basis data hanya digunakan oleh pemakai tertentu yang
mempunyai wewenang untuk mengaksesnya. Pembatasan ini dilakukan secara intern
dalam program aplikasi yang digunakan. Security problem juga dimaksudkan
untuk memberikan perlindungan kepada data-data dalam sistem basis data dari
kerusakan akibat bahaya kebakaran, banjir, badai, dan sebagainya.
5. Masalah
integeritas (integrity problem), yaitu: berhubungan dengan unjuk kerja
sistem agar dapat melakukan kendali atau control pada semua bagian sistem
sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian yang penuh.
2.3.5.
Abstraksi Data
Abstraksi
data adalah penggambaran yang diungkapkan dalam bahasa dan gambar yang mudah
dimengerti dengan penyembunyian kerumitan dari data.
Ada
tiga tingkatan atau kelompok (user) dalam tingkatan abstraksi data saat
memandang suatu basis data ketiga tingkatannya adalah :
1.
Level Fisik (Physical Level)
Merupakan
level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukan bagaimana sesungguhnya suatu
data disimpan. Pada level ini, pemakai melihat data sebagai gabungan dari
struktur dan datanya sendiri.
2.
Level Lojik (Conseptual Level)
Merupakan
level berikutnya dalam abstraksi data yang menggambarkan data apa yang
sebebarnya (secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan
data yang lain.
3.
Level Penampakan/Pandangan Pemakai (View Level)
Merupakan
level tertiggi dari abstraksi data yang hanya menunjukan sebagian dari basis
data atau menyembunyikan data yang lain yang todak diperlukan oleh kelompok
pemakai tersebut. Di level ini diciptakan kemudahan interaksi antara dengan
sistem.
2.3.6.
Bahasa Basis Data
Agar
pengguna dapat mengoprasikan SMBD, maka dibuktikan bahasa yang dapat
dimengerti. Terdapat 2 bahasa basis data yaitu:
1. Data
Definition Laguage (DDL)
Bahasa
ini berguna dalam pembuatan desain basis data, misalnya pembuatan tabel,
pembuatan index, pengubahan tabel, penyimpanan tabel, dan sebagainya. Apabila
DLL dikomplikasi akan berupa kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus
yang disebut Kamus Data.
2.
Data Manipulation Language (DML)
DML
merupakan bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data.
Manipulasi dapat berubah :
a.
Penyimpanan/penambahan data baru ke suatu basis
data.
b.
Penghapusan data dari suatu basis data
c. Pengubahan
data di suatu basis data
2.3.7 Database Management Sistem (DBMS)
Menurut
Thomas Connolly (2002, p16) DBMS adalah software system yang
memungkinkan user untuk membuat, mengelola, dan mengatur akses ke database.
DBMS merupakan program software yang kompleks, yang mengatur organisasi,
penyimpanan, manajemen, dan penggunaan data yang ada di database. DBMS
mencakup :
1.
Bahasa pemodelan untuk menjelaskan skema dari setiap database yang berada di
dalam DBMS, dan sesuai dengan data model DBMS.
2.
Data Struktur (fields, record, file dan object) dioptimalkan untuk digunakan bersama dengan media penyimpanan data berskala
besar.
3. Database
query language
4. Mekanisme
transaksi
2.3.8 Entity
relational diagram (ERD)
Menurut Jogiyanto (2001:700), Entity Relational Diagram (ERD) adalah
suatu komponen-komponen
himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan
atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang
ditinjau. Entity Relational Diagram menggambarkan
data dan hubungan antar data secara global dengan menggunakan Entity Relational Diagram.
ERD
memiliki notasi-notasi yang dapat digambarkan dengan simbol-simbol, yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.4 Simbol Entity Relationship Diagram
(ERD)
1. Entitas
digunakan untuk menerapkan integritas pada tingkat Entity (Tabel), agar baris pada suatu Entity bersifat Unique yang disebut Primary Key sehingga dapat dibedakan antara yang satu dengan yang
lainnya.
2. Relasi digunakan
untuk menghubungkan beberapa tabel, sehingga data-data yang disimpan dalam
tabel tetap normal.
3. Atribut setiap
Entitas memiliki Atribut yang
mendeskripsikan karakteristik dari Entitas tersebut. Penentuan atau pemilihan
atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting lainnya
dalam pembentukan model data.
4. Garis
digunakan untuk menghubungkan atribut ke set entitas dan set entitas ke relasi.
2.3.9 Normalisasi
Menurut Sutabri (2005:181), Normalisasi adalah suatu teknik yang
menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah
timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.
Sedangkan Menurut Jogiyanto (2005:403), “Normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan group elemen
yang berulang-ulang.”
Menurut Connolly dan Begg (2002:376),
Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan seperangkat relasi dengan
properti yang diinginkan, dengan data yang diberikan oleh suatu perusahaan, normalisasi bertujuan untuk mengurangi terjadinya data
ganda dan mengurangi masalah yang terjadi pada satu relasi atau lebih yang
dikenal dengan sebutan anomali. Proses normalisasi dikembangkan E.F Codd,
proses normalisasi sering dilakukan sebagai rangkaian test suatu hubungan untuk menentukan apakah memenuhi atau melanggar
kebutuhan dari bentuk normal yang ditentukan. Berikut tahap normalisasi :
1.
Normalisasi
pertama (1 NF)
Bentuk
normalisasi pertama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Setiap baris dan kolom berisi atribut
yang bernilai tunggal.
b.
Kunci primer (primary key) telah di tentukan.
c.
Atribut nilai banyak (multi value) telah dihilangkan.
2.
Normalisasi
kedua (2 NF)
Bentuk
normalisasi kedua mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Berada
pada normal pertama.
b. Atribut
bukan kunci primer (non-primary key)
telah dihilangkan atau semua atribut non-primary
key bergantung sepenuhnya kepada primary
key.
3.
Normalisasi
ketiga (3 NF)
Bentuk
normalisasi ketiga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Berada
pada normalisasi pertama dan kedua.
b. Setiap
atribut non-primary key tidak
memiliki dependency transitif
terhadap primary key.
4.
Boyce-codd normal form (BCNF)
Untuk menguji apakah suatu relasi sudah dalam
bentuk BCNF, dilakukan semua determinan dan memastikan bahwa determinan
tersebut adalah candidate key. Determinan
adalah sebuah atribut atau kumpulan atribut, dimana beberapa atribut yang lain
masih bergantung secara fungsional penuh (fully
functionally dependent).
5.
Normalisasi
keempat (4 NF)
Bentuk normal
keempat merupakan bentuk yang lebih kuat dari BCNF dimana 4NF mencegah relasi
dari nontrivial multi-valued dependency
dan data redundancy. Multi-valued Dependency menggambarkan
ketergantungan antara atribut dalam suatu relasi.
6.
Normalisasi
kelima (5 NF)
Bentuk normal kelima adalah sebuah relasi
yang tidak memiliki ketergantungan gabungan (join
dependency)
2.4 Pendukung Konsep
2.4.1 Tentang Microsoft Visual Basic 2005
Microsoft Visual Basic 2005 / Vb. Net adalah
VB.NET adalah salah satu bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi. Bahasa
Pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh computer untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman VB.NET dikembangkan oleh Microsoft, Merupakan Salah Satu bahasa. Pemrograman
Yang Object Oriented Program(OOP) atau Pemrograman yang berorientasi Pada
Object. Kata “Visual”
menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI).
Dengan Cara ini, kita tidak perlu lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam
kode-kode baris hanya untuk membuat sebuah Desaign Form/Aplikasi. Tetapi dengan
sangat mudah yakni kita cukup melakukan Drag and drop object-object yang akan
kita gunakan. VB.Net dapat kita jadikan alat Bantu untuk membuat berbagai macam
program computer. Aplikasi VB.NET hanya dapat dijalankan pada system Operasi
Windows. Aplikasi yang dapat dihasilkan dengan bahasa pemrograman VB.NET antara
lain :
·
Sistem Aplikasi Bisnis
·
Software Aplikasi SMS
·
Software Aplikasi Chatting
·
Permainan (Game)
·
Dan Lain-lain
Adapun
aplikasi ini mencakup fungsi – fungsi didalamnya sebagai berikut :
1. Menu
Bar
Berisi Menu-menu yang masing-masing menu memiliki
fungsi tersendiri.
2. ToolBar
Tombol-tombol Icon Yang berfungsi mewakili suatu
perintah yang berada pada Menu bar.
3. ToolBox
Jendela yang mengandung semua Object atau control
yang dapat ditempelkan dan dibutukan untuk membentuk suatu program.
4. Project(Solution)
Explorer
Jendela yang mengandung semua File yang ada didalam
aplikasi yang akan kita buat : Contoh : Form,Module,Class,Report, dll.
5. Design
View
Daerah kerja utama Untuk Mendesign program-program
Aplikasi
6. Code
View
Tempat Mengetikkan baris program yang menjadi
istruksi-instruksi.
7. Project(Object)
Properties
Jendela yang mengandung semua
informasi/Sifat dari Object yang terdapat pada aplikasi yangdibuat dan
terseleksi.
2.4.2 Database
Database adalah sekumpulan objek di dalam sistem yang berfungsi menyimpan
data. Objek-objeknya antara lain label, stored
procedure, view, trigger dan lain-lain. Dahulu database merupakan file
misalnya mhs.dbf, peg.dbf yang berisi sebuah tabel. Di dalam tabel itu
terdapat kolom-kolom yang berhubungan misalnya NPM, Nama, Alamat, tgllhr dan
sebagianya. Setiap tabel biasanya memiliki indeks yang digunakan untuk
mempercepat pengaksesan data dan merupakan sebuah file yang terpisah. Tujuan
utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai
independensi. Pengulangan data (data redundancy) adalah duplikasi data
artinya data yang sama di simpan dalam beberapa file. Idenpedensi adalah
kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan
pada program yang memproses data. Idenpedensi data dicapai dengan menempatkan
spesifikasi data dalam tabel dan kamus yang terpidah secara fisik dari program.
Program mengacu pada tabel untuk mengakses data. Perubahan pada struktur data
hanya dilakukan sekali yaitu dalam tabel.
Perincian
objek-objek dalam sebuah database
ialah:
-
Tabel yaitu objek yang berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom memiliki
sebuah tipe dan nama yang unik.
-
Kolom, sebuah tabel berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom memiliki
sebuah tipe dan nama yang unik.
-
Tipe Data, sebuah kolom memiliki sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat dipilih
adalah karakter, numerik, tanggal dan
lain-lain.
- Stored Procedure, merupakan
perintah-perintah SQL yang membentuk
makro. Menjalankan stored procedure
berarti menjalankan perintah-perintah SQL
di dalam sebuah procedure.
- Trigger, yaitu stored procedure yang diaktifkan pada saat data ditambahkan, diubah
atau dihapus dari database. Trigger dipakai untuk menjamin aturan
integrasi di dalam database.
- Rule, diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukkan harus sesuai
dengan aturan.
-
Primary key, menjamin
setiap baris data unik dan dapat dibedakan dari data lain.
- Foreign key, adalah kolom-kolom yang mengacu pada kunci
utama atau konstrain unik pada tabel lain.
- Konstrain, adalah mekanisme integritas data yang berbasis
server dan diimplementasikan oleh
sistem.
- View, adalah query yang memakai
beberapa tabel dan disimpan di dalam database.
View dapat memilih beberapa kolom
dari sebuah tabel atau menghubungkan beberapa tabel.
- Index, membantu
mengorganisasi data sehingga query
menjadi lebih cepat.
2.5
Kerangka
Pemikiran
_____________________________________________________
BAB IV
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
4.1 Sistem yang diusulkan
Setelah melakukan analisa sistem berjalan penggajian karyawan pada PT. Aura Seca Sejahtera, penulis menemukan permasalahan yang dapat menghambat kelancaran kegiatan proses penggajian karyawan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis mengusulkan untuk merancang sebuah rancangan sistem informasi penggajian karyawan secara terkomputerisasi dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2005. yang diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan pada sistem yang berjalan. Perancangan sistem aplikasi penggajian dideskripsikan dengan model analisis menggunakan diagram Use case serta dilanjutkan dengan model desain. Untuk membantu perancangan dan melengkapi dokumen perancangan digunakan Microsoft Office Visio 2003 yang mendukung perancangan dengan basis Unified Modelling Language.
Setelah melakukan analisa sistem berjalan penggajian karyawan pada PT. Aura Seca Sejahtera, penulis menemukan permasalahan yang dapat menghambat kelancaran kegiatan proses penggajian karyawan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis mengusulkan untuk merancang sebuah rancangan sistem informasi penggajian karyawan secara terkomputerisasi dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2005. yang diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan pada sistem yang berjalan. Perancangan sistem aplikasi penggajian dideskripsikan dengan model analisis menggunakan diagram Use case serta dilanjutkan dengan model desain. Untuk membantu perancangan dan melengkapi dokumen perancangan digunakan Microsoft Office Visio 2003 yang mendukung perancangan dengan basis Unified Modelling Language.
4.2.
Analisa desain
4.2.1
Desain tampilan program
4.2.1.1
Desain form login
4.2.1.2 Desain menu
4.2.1.3 Desain Form daftar login
4.2.1.4
Desain form master jabatan
4.2.1.5
Desain form entry data karyawan
4.2.1.6
Desain form entry absensi
4.2.1.8
Desain form entry
data cuti
4.2.1.9
Desain form penggajian
4.3.4.3 sequence diagram from master jabatan
4.3.4.4 sequence diagram master data karyawan
4.3.4.5
sequence
diagram from
entry absensi
4.3.4.6
sequence
diagram from
entry lembur
4.3.4.7
sequence
diagram from entry
data cuti
4.3.4.8
sequence
diagram from penggajian
4.3.4.9
sequence
diagram pembuatan laporan
4.4 Rancangan struktur database
Berikut rancangan struktur tabel database yang digunakan pada perancangan
sistem informasi penggajian di PT. Aura Seca Sejahtera:
4.5. Implementasi
Gambar 4.25 Form menu utama
Gambar 4.25 Form daftar login
4.6
Sarana Pendukung Perangkat Hardware dan
Software
4.6.1 Perangkat keras (hardware )
Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah
sebagai berikut:
1.
1Unit Laptop Zyrex dengan spesifikasi:
Processor = Intel(R)Core(TM)i3CPU M380@2.53GHz(4CPUs), ~2.5GHz dan Memory = 2048MB RAM
2. Mouse
3. Printer
4.6.2 Perangkat lunak (Software)
Perangkat
lunak (software) yang digunakan untuk
membuat dan menjalankan aplikasi ini
adalah sebagai berikut:
1.
Sistem operasi Windows 7 Ultimate
2.
Microsoft Office Visio 2003
3.
Microsoft Visual Basic 2005 .net
4.7 Jadwal Implementasi dan Analisa Biaya
4.7.1 Jadwal Implementasi
4.7.2 Analisa
Biaya Implementasi
- Total analisa biaya untuk pembuatan aplikasi pada PT. Aura Seca Sejahtera sebesar Rp. 4.975.000, biaya yang diperhitungkan adalah waktu pelaksanaan perancangan sampai dengan implementasi selama tiga bulan.
_____________________________________________________
BAB
V
SIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari
berbagai penjelasan yang telah diuraikan dalam laporan ini, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Aplikasi yang dibuat dapat mempermudah
karyawan dalam pengolahan data penggajian, data absensi, data cuti, data
lembur, data karyawan, dan laporan penggajian berdasarkan nama, laporan data
karyawan, laporan data cuti, laporan data absensi, laporan data lembur.
2.
Mempermudah proses perhitungan penggajian
dan pelaporan yang diperlukan oleh manajemen.
3.
Dengan adanya sistem infromasi
penggajian ini, maka diharapkan dapat mempermudah mengolah data penggajian pada
karyawan.
5.2
Saran
Adapun saran yang diajukan untuk
meningkatkan sistem informasi penggajian yang baru, yaitu :
1. Sebaiknya
PT. Aura Seca Sejahtera mengubah pengolahan data, dengan menggunakan sistem
yang terintegrasi yang berkaitan dengan sistem absensi.
2. Disarankan
perusahaan menyediakan personil yang tanggap atas perubahan rekapitulasi
terutama yang mampu dalam bidang basis data.
0 comments:
Post a Comment