Sunday, February 12, 2017


            Untuk kesempatan kali ini, Saya ingin membagi ilmu tentang pembuatan skripsi yang saya buat. yang berjudul "Rancangan Sistem Informasi Penggajian pada PT. Aura Seca Sejahtera, menggunakan aplikasi VB.NET (microsoft visual basic 2005), buat kalian yang bingung membuat skripsi saya ingin berbagi hasil penulisan skripsi saya di sini.


Tahap - tahap pembuatan skripsi :


  1. Tentukan Judul Skripsi yang anda buat, pikirkan dengan matang - matang. karna dalam pembuatan skripsi semua bentuk penulisan akan dikaitkan dengan program atau aplikasi yang kalian buat sebagai bentuk penyelesaian permasalahan.
  2. Surat persetujuan skripsi.
  3. Pengesahan skripsi.
  4. Pernyataan keaslian skripsi.
  5. Abstrak
  6. Kata Pengantar
  7. Daftar isi
  8. Bab 1 s/d  V
  9. Daftar pustaka
  10. Lampiran

Skripsi Sistem Informasi

Apa yang dimaksud dengan Skripsi
     Skripsi adalah sebuah bentuk penulisan yang digunakan di Indonesia untuk menggambarkan suatu karya tulis ilmiah berupa hasil penelitian  sarjana S1. yang membahas suatu permasalahan yang terjadi dan memberikan pemecahan masalahan di dalamnya.

Apa yang di maksud dengan Sistem?
     Sistem adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Komponen-komponen dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
     Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuandan ada yang menyebutkan untuk mencapai sasaran. Suatu sistem pada dasarnya merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi.


Apa yang di maksud dengan Informasi?
     Informasi adalah Suatu data yang diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau memasukkan data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi. Jadi data yang didapatkan dan harus valid (benar). agar bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu kesatuan. 


-Judul skripsi
_____________________________________________________


_____________________________________________________
-Persetujuan Skripsi
_____________________________________________________
_____________________________________________________
-Pengesahan Skripsi
_____________________________________________________
_____________________________________________________
-Pernyataan keaslian skripsi
_____________________________________________________
_____________________________________________________
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
MASA DEPAN
Jurusan Sistem Informasi
Skripsi Sarjana Komputer
Semester Genap Tahun 2015/2016
=============================================================
“RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PADA PT. AURA SECA SEJAHTERA”
Eben Eser Ginting ( 3121204069 )


ABSTRAK

            PT. Aura Seca Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyedia dan pengelola tenaga kerja. yang belum memiliki Sistem Informasi Penggajian dikarenakan belum terkomputerisasi dengan baik. Maka dari itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengolah data secara optimal.

            Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis suatu Sistem Informasi Penggajian yang baru sebagai rekomendasi untuk mengatasi setiap kekurangan yang ada. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan melakukan analisa dan pengumpulan data pengembangan yang terstruktur mulai dari menganalisa sistem yang berjalan dan menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML (Unified Modelling Language).

            Alat yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem adalah Microsoft Visual Studio 2005. Hasil akhir yang dicapai dari penulisan tugas akhir ini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem penggajian dengan menggunakan program UML .

Kata Kunci :
Perancangan, Penggajian, Sistem Informasi, Microsoft Visual Studio 2005, UML (Unified Modelling Language).
_____________________________________________________
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan waktu yang direncanakan. Adapun judul penulisan skripsi yang penulis ambil berjudul “RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PADA PT. AURA SECA SEJAHTERA.”
            Tujuan dari skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan jenjang Sarjana Strata Satu (S1) di STMIK Masa Depan Tangerang Jurusan Sistem Informasi. Oleh karena itu, dalam penulisan skiripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan yang jauh dari sempurna, dan penulis berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak yang nantinya dipergunakan untuk menyempurnakan skripsi ini. Selama penyusunan skripsi penulis banyak memperoleh bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada 
               1.   Bapak Ir. Muliawan Gani, MM. selaku Ketua STMIK Masa Depan.
 2.  Bapak Stephanus K, S.Kom, MM. selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi STMIK   Masa Depan.
 3.  Ibu Ratna Riana Gani, S.Kom, MM. selaku Dosen pembimbing sistem yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan sistem dalam proses penyusunan skripsi ini.
4.Semua teman-teman dan rekan-rekan penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

      Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tangerang, 20 Maret 2015
     
                                                                                                   Eben Eser Ginting
_____________________________________________________



DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LUAR
HALAMAN JUDUL DALAM
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
ABSTRAK ......................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................

BAB I             PENDAHULUAN
                        1.1         Latar Belakang...                                                                         
                        1.2         Permasalahan Penelitian...                                            
                                      1.2.1 Identifikasi Masalah....
                                      1.2.2 Ruang Lingkup Masalah..
                                      1.2.3 Rumusan Masalah...
                        1.3         Tujuan Dan Manfaat Penelitian ....
                                      1.3.1 Tujuan penelitian............
                                      1.3.2 Manfaat penelitian.........
                        1.4         Metode Penelitian...............................
                                      1.4.1 Metode pengumpulan data..................
                                      1.4.2 Metode analisa parancangan.............
                        1.5         Sistematika Penulisan.............................
BAB II           LANDASAN TEORI
                        2.1         Pengertian Sistem Informasi...........................
                                      2.1.1      Pengertian Sistem...................
                      2.1.2  Pengertian Informasi.....................
                                      2.1.3      Pengertian Sistem Informasi..........        
                        2.2         Analisa dan Perancangan Sistem Informasi....
                                      2.2.1      Pengertian Sistem Informasi Akutansi.....
                                      2.2.2      Alur Sistem Informasi Akutansi.........
                                      2.2.3      Teori-teori dan Pengertian Sistem Penggajian...........     
                                      2.2.4      Fungsi yang terkait.................................      
                                      2.2.5      Dokumen yang didalam Penggajian karyawan..........
                                      2.2.6      Prosedur yang membentuk Sistem.............................
                                      2.2.7      Pengendalian Intern.................................................
                                      2.2.8      Sistem Informasi Kepegawaian...........
                                      2.2.9      Layanan Operasional...........................
                        2.3         Alat-alat dan Analisa Perancangan Sistem Informasi............
                                      2.3.1      Analisa berorientasi obyek.............
                                      2.3.2      Pengertian Basis Data....................
                                      2.3.3      Pemahaman Basis Data..................
                                      2.3.4      Ketentuan dalam Basis Data..........
                                      2.3.5      Abtraksi Data.................................
                                      2.3.6      Bahasa Basis Data..........................
                                      2.3.7      Database Management Sistem (DBMS).........
                                      2.3.8      Entity Relational Diagram (ERD)...................
                                      2.3.9      Normalisasi.....................................................
                       2.4         Pendukung Konsep.................................
                                      2.4.1      Tentang Microsoft Visual Basic 2005....................
                                      2.4.2      Database................................................
                        2.5         KerangkaPemikiran..............................
BAB III          ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
                        3.1         Sejarah Singkat Perusahaan....................
                        3.2         Letak Geografis Perusahaan..............
                                3.3 Profil Perusahaan..........................
                                3.4 Visi dan Misi....................................
                                3.5 Struktur Organisasi Perusahaan........
        3.6       Tugas dan wewenang                  
                        3.7         Sistem yang berjalan.........................
                        3.8         Use Case yang berjalan..........................
                        3.9         Permasalahan yang dihadapi...................
                                3.10  Alternatif pemecahan masalah...............
BAB IV          RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN                                     
                        4.1         Sistem yang Diusulkan.............................
                        4.2         Analisa Desain........................................
                        4.3         Analisa Unified Modeling Language (UML) yang Diusulkan.      
                                      4.3.1      Use case diagram......................................................      
                                      4.3.2      Activity diagram.......................................
                                      4.3.3      Class Diagram.................................
                                      4.3.4      Sequence Diagram..............................
      4.4       Rancangan Struktur Database                       
                        4.5         Implementasi..........................................
                        4.6         Sarana pendukung perangkat Hardware dan Software.........
                                      4.6.1      Perangkat keras (Hardware)................................
                                      4.6.2      Perangkat lunak (Software)..............................
                        4.7         Jadwal Implementasi dan Analisa Biaya.......................
BAB V           SIMPULAN DAN SARAN
5.1                  Simpulan...............................................................
5.2                  Saran .......................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

_____________________________________________________
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
  Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis, keberadaan pengolahan data menjadi informasi secara terkomputerisasi menjadi sangat penting. Hal itu dikarenakan pengolahan data secara terkomputerisasi dapat diberikan kontribusi yang besar untuk kinerja suatu perusahaan. Jika dibandingkan pengolahan data manual, pengolahan data secara terkomputerisasi memiliki kelebihan, seperti : pengolahan data yang akurat, relevan dan tepat waktu.
  Dengan adanya Sistem Informasi dapat membantu manager dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi dalam mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan perancangan strategi dan pengambilan suatu keputusan secara benar dan efektif.
 Pada saat ini Sistem Informasi Penggajian sudah menggunakan sistem komputerisasi dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft excel 2007. Akan tetapi sulit bagi administrasi keuangan dalam penggunaan software tersebut karena sulitnya data yang dihasilkan dalam pengambilan keputusan karena selama ini ada beberapa aktifitas yang  masih dilakukan secara manual. Sehingga ketika atasan menanyakan hasil laporan tiap bulan maka bagian Administrasi keuangan membutuhkan waktu yang lumayan cukup lama dalam membuat laporan tiap bulannya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya aplikasi penggajian yang lebih baik dan mampu memberikan solusi informasi , serta mampu memberikan kemudahan bagi pengguna.
Dengan permasalahan yang ada tersebut, peneliti mencoba merancang suatu sistem penggajian karyawan dengan menggunakan  Microsoft Visual Studio 2005 yang didukung dengan database pada Microsoft  Access dan  diharapkan dapat membantu kelancaran dalam pembuatan laporan. Untuk itu penulis mencoba menbuat skripsi yang berjudul “RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. AURA SECA SEJAHTERA”
1.2  . Permasalahan Penelitian
1.2.1   Identifikasi masalah
Dari latar belakang masalah yang ada, penulis mengidentifikasi terdapat beberapa masalah pada PT. Aura Seca Sejahtera sebagai berikut :
a.    Bagaimana proses pencatatan data penggajian karyawan pada PT. Aura Seca Sejahtera saat ini.
b.    Bagaimana membuat laporan penggajian karyawan yang baik  pada PT. Aura Seca Sejahtera.
c.    Bagaimana merancang sistem penggajian karyawan pada PT. Aura Seca Sejahtera.
1.2.2                    Ruang lingkup masalah
Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya membatasi permasalahan mulai dari pendataan karyawan, pemrosesan penggajian, dan pembuatan laporan  yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Visual Studio 2005.
1.2.3                    Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.        Bagaimana sistem informasi penggajian yang berjalan pada PT. Aura Seca Sejahtera
2.        Bagaimana merancang sistem informasi penggajian berbasis aplikasi Microsoft Visual Studio 2005 pada PT. Aura Seca Sejahtera
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian :
a.         Menganalisis sistem yang berjalan dalam proses penggajian.
b.        Merancang aplikasi sebagai solusi untuk mengatasi masalah-masalah dan kelemahan-kelemahan yang berhubungan dengan sistem penggajian pada PT. Aura Seca Sejahtera.
c.         Membantu dalam pengadaan laporan penggajian yang akurat dan yang akan digunakan sebagai dokumen dan pembanding setiap bulannya.(analisa)
1.3.2 Manfaat Penelitian :
a.         Bagi Teoritis
Untuk mengaplikasi teori-teori yang peneliti dapat selama masa perkuliahan di STMIK Masa Depan dan menambah wawasan serta lebih mengerti dan memahami teori-teori dalam lagi.
b.        Bagi Akademis
     Skripsi bisa digunakan sebagai tambahan informasi dan sumber bagi pihak yang berkompeten terhadap masalah yang dibahas, sekaligus sebagai bahan perbandingan dari laporan sejenis yang pernah dibuat sebelumnya dan diharapkan juga dapat memberikan kontribusi sebagai sumber ilmiah.
c.         Bagi Praktis
Memberikan infromasi mengenai potensi-potensi, kelemahan dan kekurangan sistem informasi penggajian pada sistem yang sedang berjalan, menghasilkan laporan dari proses penggajian dapat menunjang manajemen dalam pengawasan kegiatan laporan penggajian, memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat pada manajemen sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan.
d.        Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan untuk memenuhi syarat kelulusan.
1.4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1.4.1 Metode pengumpulan data
 Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan cara :
a.    Metode Wawancara (Interview)
Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Penulis mengadakan wawancara langsung dengan  bagian keuangan pada PT. Aura Seca Sejahtera mengenai kondisi perusahaan dan sistem yang berjalan, guna mendapatkan informasi dan data mengenai penggajian karyawan selama ini diperusahaan tersebut.
b.   Metode Pengamatan (Observasi)
Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti. Metode Observasi dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan secara sistematis dan mengadakan pengamatan secara langsung ke lokasi yaitu PT. Aura Seca Sejahtera terhadap prosedur-prosedur yang berhubungan dengan penggajian karyawan.
c.    Studi Pustaka
Mengadakan seleksi dari bermacam-macam bahan yang mengandung sudut pandang yang berbeda-beda dan bertentangan satu sama lain. Studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang terdapat pada buku atau literatur dari perusahaan yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti.
1.4.2        Metode analisa perancangan
            Metode perancangan yang digunakan adalah perancangan tersruktur, adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
-          Use Case Diagram
-          Activity Diagram
-          Class Diagram
-          Sequence Diagram
-          Perancangan Layar
-          Perancangan Database
-          Perancangan Laporan
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab. Isi bab tersebut secara garis besar, yaitu :
BAB I             PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan yang hendak dicapai serta manfaat yang diharapkan, metodelogi penelitian yang digunakan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam penulisan skripsi ini, diantaranya pengertian sistem informasi, sistem informasi akuntansi, pengendalian dalam penggajian karyawan, dan serta analisis dan perancangan sistem penggajian karyawan.
BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai gambaran sistem secara umum pada PT. Aura Seca Sejahtera yang meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan wewenang, tata laksana prosedur yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, dan alternatif pemecahan masalah.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
            Dalam bab ini akan dibahas mengenai rancangan sistem yang diusulkan, yang terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain narasi sistem diusulkan,  UML class diagram, use case diagram, sequence diagram, activity diagram, rancangan story board, rancangan keluaran layar, jadwal implementasi dan analisa biaya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
      Dalam bab ini akan dibahas mengenai simpulan dari bab-bab sebelumnnya serta saran-saran yang berguna sebagai masukan bagi PT. Aura Seca Sejahtera untuk mencapai tujuan perusahaan maupun memperbaiki kinerja perusahaan. 
__________________________________________________

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Informasi
 2.1.1 Pengertian Sistem
sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai sasaran (objective). Suatu sistem pada dasarnya merupakan suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi.
Menurut Mulyadi (2001,p3): “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.” Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umumnya, yaitu :
  1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.
  2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
  3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
  4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
2.1.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau memasukan data, dan kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi. Jadi data yang didapatkan dan diinputkan harus valid (benar) hingga bentuk pengolahannya, agar bisa menghasilkan informasi yang dapat dipercaya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu kesatuan. Nyata (fact and entity) adalah berupa objek nyata seperti tempat, benda dan orang atau benar-benar ada dan terjadi.
Suatu informasi dapat dikatakan memiliki manfaat dalam proses pengambilan keputusan apabila informasi tersebut mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria informasi yang berkualitas adalah :
a.       Akurat
Yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan dengan tujuan mengurangi kesalahan dalam mengambil keputusan.
b.      Tepat Waktu
Yang berarti informasi yang sampai kepada penerimaan tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, mengolah, dan mengirimkannya. Keterlambatan informasi tidak akan memberikan nilai bagi karena keterlambatan akan mengakibatkan perubahan dalam pengambilan keputusan.
c.       Relevan
Yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya, harus sesuai dengan kebutuhan dan siapa yang membutuhkan. Informasi diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga processing system atau information processing systems. Jadi sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat menajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan diperlukan. Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu :
1.      Komponen Input
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input. Input yang masuk ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum dibutuhkan segera dapat disimpan terlebih dahulu di storange dalam bentuk basis data (database).
2.      Komponen Model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu. Model-model yang digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang menunjukan suatu proses perbandingan logika atau model matematik yang menunjukan proses perhitungan matematik.
3.      Komponen Output
Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di komponen sistem informasi. Sistem informasi yang tidak pernah menghasilkan output tetapi selalu menerima input dikatakan bahwa input yang diterima masuk ke dalam lubang yang dalam (deep hole). Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada di basis data dan proses menggunakan model tertentu.
4.      Komponen Teknologi
Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktunya. Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya.
5.      Komponen Basis Data
Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6.      Komponen control juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen control ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi merupakan informasi yang akurat.
Menurut Mcleod yang diterjemahkan oleh Teguh, H (2001,p15): “Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.” Dan menurut teori umum, Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi informasi seperti input–proses–output.
Kualitas Informasi, tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
a.     Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b.    Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak punya nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasinya.
c.     Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu kejadian. Metode pengumpulan data atau informasi :
1.      Pengamatan langsung
2.      Wawancara
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
 Suatu sistem informasi pada suatu organisasi dapat dilakukan sebagai suatu sistem yang menjadikan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut pada saat diperlukan. Sistem tersebut harus menyimpan, mengambil, mengubah memproses, dan mengkomunikasikan peralatan lainnya. Informasi adalah hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan suatu keputusan. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur, dan informasi yang dibutuhkannya.
Suatu informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block). Sebagai  sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
1.    Blok Masukan
            Input mewakili data yang masuk kedalam suatu informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2.    Blok Model
   Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasikan data dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.    Blok Keluaran
   Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.    Blok Teknologi
Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (human ware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5.    Blok Basis Data
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System).
6.    Blok Kendali
Supaya sistem dapat berjalan sesuai yang di inginkan, maka perlu ditetapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnnya bencana alam, api, temperature dan lain-lain. Beberapa pengendali perlu dirancang dan ditetapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau pun terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Menurut Wikinson yang diterjemahkan oleh Agus Maulana (1993,p4): “Sistem Informasi” adalah kerangka kerja dengan sumber daya manusia dan komputer yang dikoordinasikan untuk mengubah masukan data menjadi keluaran informasi guna mencapai sasaran perusahaan.
Menurut Erwan Arbie, (2000, 35): “Sistem Informasi adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, “membantu mempermudah penyediaan laopran yang diperlukan.”  Sistem Informasi didefinisikan Robert A. Leitch dan Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM., (1999: 11), “Sistem Informasi adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
Suatu Sistem Informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu kelompok kegiatan operasi yang tetap, yaitu :
  1. Mengumpulkan data
  2. Mengelompokkan data
  3. Menghitung
  4. Menganalisa
  5. Menyajikan laporan
2.2 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
   Menurut Mc.Leod, Jr (2004:138), Analisa sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau sistem yang diperbaharui.”
Menurut Jogiyanto (2005:129), Analisa sistem adalah uraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Sedamgkan menurut Jones dan Rama (2006:568), Analisa sistem adalah tahap lanjutan pada pembangunan sistem.”
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa analisis sistem dapat membantu pengguna informasi dalam menetapkan tujuan dan spesifikasi untuk desain suatu sistem informasi.
Sedangkan definisi Perancangan Sistem menurut Robert J. Verzello dan Jhon Reoter III, perancangan sistem atau desain sistem adalah :
a. Tahap setelah analisa sistem dalam pengembangan sistem.
b. Pendefinisian kebutuhan fungsional.
c. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
d. Menggambarkan bagaimana sistem dibentuk.
Menurut Jhon Burch dan Gary Grund Nitski, perancangan sistem adalah penggambaran, perancangan dan pembentukan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Sedangkan menurut J.M. Scots, perancangan sistem adalah proses mengkonfigurasikan dari komponen perangkat lunak dan perangkat keras serta sistem.
Menurut Henderi S.Kom., M.Kom (2012:11), Perancangan sistem informasi adalah penggambaran, perencanaan dan pembentukan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah  ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah penentuan spesifikasi proses dan data berbasis komputer yang diperlukan oleh sistem baru.
2.2.1  Pengertian sistem informasi akuntansi
Menurut Widjajanto (2001,p4): “Sistem  Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta komunikasi, tenaga pelaksanaanya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didisain untuk mentrasformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.”
2.2.2  Alur sistem informasi akuntansi
Menurut Widjajanto (2001,p16):  “alur sistem informasi akuntansi terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
A.  Daur Operasional, yang merupakan daur mulai terjadinnya transaksi atau kejadian-kejadian ekonomis sampai terekamnya transaksi tersebut kedalam bentuk dokumen. Daur operasional ini pada umumnya terbagi kedalam 4 daur atau subsistem, yaitu:
1.              Daur atau sistem pendapatan (revenue cycle) yang mencakup kegiatan penjualan, barang atau jasa yang merupakan faktor output atau produk perusahaan.
2.              Daur atau subsistem pengeluran (expenditure scyle) yang mencakup kegiatan pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembantu, berikut biaya faktor input lainnya.
3.              Daur atau subsistem produk (product cyle) yang mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi produk.
4.              Daur atau subsistem keuangan (finance cyle) yang mencakup kegiatan penerimaan dan pengeluran.
B.   Daur Penyusunaan Laporan, yaitu daur yang mengubah dokumen–dokumen hasil rekaman transaksi yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak internal perusahaan (manajemen).

2.2.3 Teori-teori dan Pengertian Sistem Penggajian
Gaji adalah suatu bentuk jasa ataupun  penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji seiring juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi, yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seorang pegawai. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kontrak kerja jangka waktu penerimanaya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kontrak kerjanya kuat, sedangkan seseorang menerima upah apabila  ikatan kontrak kerjanya kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimannya, gaji pada umumnya diberikan pada setiap akhir bulan, sedangkan upah diberikan pada setiap hari  ataupun setiap minggu.
Karna gaji merupakan unsur yang penting bagi perusahaan, maka diperlukan  suatu sistem yang dapat mengelola gaji secara baik. Pengertian tentang sistem penggajian sudah sering kita dengar dikehidupan sehari–hari. Setiap orang yang berkecimbung dalam dunia kerja pasti tahu tentang gaji. Untuk lebih jelas mengenai pengertian struktur penggajian, penulis akan menggunakan beberapa pengertian tentang sistem penggajian.
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.
   Menurut Soemarso S. R mendeifinisikan gaji (2005: 307), yaitu : “Gaji (salaries) adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas–tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya, biasanya tetap secara bulanan.
   Pengertian gaji menurut Mulyadi (2001 : 373), menjelaskan bahwa : “Gaji adalah pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, pegawai administrasi, supervisor dan lain–lain, dan pada umumnya gaji dibayarkan secara tetap tiap perbulan”.
   Gaji secara umum dapat diartikan sebagai suatu jumlah uang yang ditetapkan dan diterima seseorang atas pekerjaannya berdasarkan perhitungan masa waktu panjang, biasanya satu bulan.
   Sedangkan pengertian sistem penggajian menurut Abadi Jusuf (2000 : 285) adalah : “sistem yag  menyajikan cara–cara penggajian pegawai secara memadai dan akurat, menghasilkan laporan–laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajer”.
          Dari definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem penggajian adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat secara terpadu untuk meghasilkan informasi mengenai gaji pegawai secara akurat dan memadai sehingga informasi tersebut dapat berguna bagi pihak–pihak yang memerlukan.
  2.2.4 Fungsi Yang Terkait
            Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul sistem akutansi (2001:382), menyebutkan bahwa gaji akan dapat berjalan dengan baik bila melibatkan lima fungsi, yaitu:
a.              Fungsi Kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan kerja karyawan baru, membuat surat keputasan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur organisasi fungsi kepegawaian berada di tangan Bagian Kepegawaian, dibawah  Departemen Personalia dan Umum.
b.              Fungsi Pencatatan Waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau fungsi pembuat daftar gaji. Dalam struktur organisasi, fungsi pencatatan waktu berada ditangan Bagian Pencatat Waktu, dibawah Departemen Persoanalia dan Umum.
c.              Fungsi Pembuat Daftar Gaji
Fungsi beranggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akutansi guna pembuatan bukti kas dalam struktur orgaisasi, fungsi pembuat daftar gaji berada ditangan Bagian Gaji, dibawah Departemen Personalia dan Umum.
d.             Fungsi Akutansi
Dalam sistem akutansi penggajian, fungsi akutansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungan dengan pembayaran gaji karyawan (misalkan utang gaji karyawan, utang pajak, utang dana pensiun). Dalam struktur organisasi, fungsi akutansi yang menangani sistem akutansi penggajian berada ditangan tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Bagian Utang
Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam sistem akutansi penggajian   bertanggung jawab untuk memproses pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji. Bagian ini menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi pembayar gaji untuk membayarkan gaji karyawan seperti yang tercantum dalam daftar gaji tersebut.
2. Bagian Kartu Biaya
Bagian ini memegang fungsi akutansi biaya yang dalam sistem akutansi penggajian bertanggung jawab untuk mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan jam kerja (untuk tenaga kerja langsung).
3. Bagian Jurnal
Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal umum.
e.  Fungsi keuangan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak. Dalam struktur orgaisasi, fungsi keuangan ada di Bagian kas.
2.2.5 Dokumen Yang Digunakan dalam sistem penggajian karyawan
                      Mulyadi (2001-374) Juga menyebutkan dokumen–dokumen yang digunakan dalam sistem akutansi penggajian adalah :
a.       Dokumen Pendukung Perubahan Gaji
Dokumen–dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat–surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing). Pemindahan dan lain sebagainya. Tembusan dokumen–dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk kepentingan pembuatan daftar gaji.
b.      Kartu Jam Hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat beruapa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.
c.       Kartu Jam Kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikosumsi oleh tenaga kerja langsung guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji untuk distribusi biaya upah langsung. Seperti telah disebutkan diatas, catatan waktu kerja ini hanya diperlukan dalam perusahaan yang produksinya dalam bentuk pesanan. Dalam perusahaan ini diperlukan informasi biaya tenaga kerja langsung untuk setiap pesanan yang di produksi. Dalam perusahaan yang memproduksi barang secara masal, karyawan mengerjakan pekerjaan yang sama dari hari ke hari, sehingga tidak diperlukan data untuk melakaukan distribusi tenaga kerja langsung, Semua biaya tenaga kerja langsung dibebankan kepada produk yang sama.



d.      Daftar Gaji
Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, yang kemudian dikurangi potongan–potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
e.       Rekap Daftar Gaji
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji tiap dapertemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji.
f.       Surat Pernyataan Gaji
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan daftar gaji dalam kegiatan yang terpisah dari kegiatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.
g.      Amplop Gaji
Uang Gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji. Di halaman muka amplop gaji karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
h.      Bukti Kas Keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akutansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji.
2.2.6 Prosedur Yang Membentuk Sistem
          Pengertian sistem menurut Mulyadi (2001 : 5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dimana prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang–ulang.
          Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan kegiatan klerikal.
1.                  Prosedur Pencataan Waktu Hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi. Pencatatan waktu jam hadir dapat menggunakan daftar hadir biasa, yang karyawan harus menandatangani setiap hadir dan pulang karyawan dari perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir berupa clock card yang diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin otomatis pencatat waktu (time recorder machine).  Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan gaji karyawan. Bagi karyawan yang digaji bulanan, daftar hadir karyawan digunakan untuk menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji penuh, atau harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka. Daftar hadir ini juga digunakan untuk menentukan apakah karyawan bekerja dalam jam biasa atau dalam jam lembur (overtime), sehingga dapat digunakan untuk menentukan apakah karyawan menerima gaji saja atau menerima tunjangan lembur.
2.        Prosedur Pembuatan Daftar Gaji
Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji karyawan data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat–surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan karyawan, daftar gaji sebelumnya, dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan Pph Pasal 21 ini mencantumkan dalam daftar gaji.
3. Prosedur Distribusi Biaya Gaji
Dalam prosedur distribusi biaya gaji, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen–depertemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produksi.
4. Prosedur Pembayaran Gaji
Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akutansi dan fungsi keuangan. Fungsi akutansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan banyak, pembagian amplop gaji biasanya dilakukan oleh juru bayar. Pembayaran gaji dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji kepada karyawan.
2.2.7 Pengendalian Intern
          Sistem pengendalian internal terdiri atas berbagai kebijakan, praktek dan prosedur yang di terapkan oleh perusahan yang berhubungan dengan pengamanan harta kekayaan perusahaan mengecek ketelitian dan keandalan data akutansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Unsur pokok pengendalian intern dalam sistem penggajian meliputi :

1.  Organisasi
            a) Fungsi pembuat daftar gaji harus terpisah dari fungsi pembayaran gaji.
Dalam sistem akutansi penggajian, fungsi personalia bertanggung jawab atas tersedianya berbagai informasi operasi, seperti nama karyawan, jumlah karyawan, pangkat, jumlah tanggungan keluarga, tarif upah dan berbagai tarif kesejahteraan karyawan. Informasi akutansi berupa gaji yang disajikan dalam daftar gaji, yang selanjutnya digunakan untuk dasar pembayaran gaji karyawan. Karena eratnya informasi operasi yang dihasilkan fungsi personalia dengan informasi akutansi yang dihasilkan sebagai dasar pembayaran gaji tersebut, fungsi personalia dapat dikategorikan sebagai pemegang fungsi akutansi. Dalam sistem akutansi penggajian, fungsi pembuat daftar gaji merupakan fungsi akutansi, yang bertanggung jawab atas perhitungan penghasilan setiap karyawan. Fungsi ini berada di tangan fungsi pembuat daftar gaji, yang berada dibawah Departemen Personalia dan Umum. Hasil perhitungan penghasilan karyawan ini didasarkan pada berbagai surat yang diterbitkan oleh fungsi kepegawaian dan dituangkan dalam daftar gaji. Fungsi keuangan merupakan fungsi penyimpanan dan berada di tangan fungsi pembayaran gaji. Dengan dipisahkannya dua fungsi tersebut, hasil perhitungan gaji yang dilakukan oleh fungsi pembuat daftar gaji dicek ketelitian dan keandalannya oleh fungsi keungan, sebelum gaji dibayarkan kepada karyawan yang berhak.
b) Fungsi Pencatatan Waktu Hadir harus Terpisah dari Fungsi Operasi.
Waktu hadir merupakan waktu yang dipakai sebagian salah satu dasar untuk perhitungan gaji karyawan. Dengan demikian, ketelitian dan keandalan data waktu hadir karyawan sangat menentukan ketelitian dan keandalan data gaji setiap karyawan. Untuk menjamin keandalan data waktu hadir karyawan, pencatat waktu hadir tidak  boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi (seperti fungsi produksi dan fungsi teknik).
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam dalam daftar gaji harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama. Karena pembayaran gaji didasarkan atas dokumen daftar gaji, maka perlu dilakukan pengawasan terhadap nama–nama karyawan yang dimasukkan ke dalam daftar gaji. Untuk menghindari pembayaran gaji kepada karyawan yang tidak berhak, Setiap nama karyawan dalam daftar gaji harus mendapat otorisasi oleh yang berwenang. Setiap orang yang namanya tercantum daftar gaji harus memiliki surat keputusan penggangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani oleh manajemen puncak (misalnya direktur utama). Dengan unsur sistem pengendalian intern ini dapat dihindari terjadinya pembayaran gaji kepada orang yang tidak berhak menerimanya
b. Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan. Untuk menjamin keandalan data gaji karyawan, setiap pembuatan unsur yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung penghasilan karyawan, harus diotorisasi oleh yang berwenang. Dengan demikian setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pagkat, perubahan tarif gaji, serta tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan direktur keuangan.
c. Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian Setiap pengurangan terhadap penghasilan karyawan harus pula mendapat otorisasi yang berwenang. Oleh karena itu, tidak setiap fungsi dapat melaukan pemotongan atas gaji yang menjadi hak karyawan, tanpa mendapat otorisasi dari fungsi kepegawaian.
d. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu. Karena jam hadir merupakan salah satu dasar untuk penentuan penghasilan karyawan, maka data waktu hadir setiap karyawan harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu agar memiliki keadalan sebagai dasar penghitungan gaji dan untuk keperluan yang lain.
e. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang  bersangkutan. Upah lembur dibayarkan kepada karyawan yang bekerja diluar jam kerja regular, dengan tarif upah yang tinggi dari tarif upah regular. Untik menjamin bahwa pekerjaan lembur  memang diperlukan, maka setiap kerja lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang bersangkutan. Dengan sistem otorisasi ini, perusahaan dijamin hanya membayarkan upah lembur bagi pekerjaan yang memang tidak dapat dikerjakan dalam jam kerja regular.
f. Daftar gaji harus diotorisasikan oleh fungsi personalia. Seperti yang  sudah telah disebutkan diatas, daftar gaji merupakan dokumen yang dipakai sebagai pembayaran gaji kepada karyawan yang berhak. Oleh karena itu daftar gaji ini harus diotorisasi oleh fungsi personalia yang menunjukkan bahwa :
1)      Karyawan yang tercantum dalam daftar gaji adalah karyawan yang diangkat menurut surat keputusan pejabat yang berwenang.
2)      Tarif gaji yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji adalah tarif yang berlaku sesuai dengan surat keputusan pejabat yang berwenang.
3)      Data yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji karyawan telah diotorisasi oleh yang berwenang.
4)      Perkalian dan jumlahan yang tercantum dalam daftar gaji telah dicek ketelitiannya.
g. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi akutansi. Bukti kas keluar merupakan perintah kepada fungsi keuangan untuk mengeluarkan uang, pada tanggal, dan untuk keperluan seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dokumen ini diisi oleh fungsi akutansi (bagian kassa) setelah fungsi ini melakukan verifikasi tehadap informasi yang tercantum dalam daftar gaji. Bukti kas keluar diotorisasi oleh Kepala Departemen Akutansi Keuangan atau pejabat yang lebih tinggi.
h. Perubahan dalam catatan penghasilan data karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan. Kartu penghasilan karyawan diselenggarakan oleh fungsi pembuat daftar gaji untuk mengumpulkan semua penghasilan yang diperoleh masing–masing karyawan selama jangka waktu setahun. Informasi yang dicantumkan dalam kartu penghasilan karyawan ini dipakai sebagai dasar perhitungan pajak penghasilan yang menjadi kewajiban setiap karyawan. Dokumen yang merupakan sumber pencatatan ke dalam kartu penghasilan karyawan adalah daftar gaji. Oleh karena itu, untuk mengecek ketelitian data yang dicantumkan dalam kartu penghasilan karyawan, sistem pengendalian intern mewajibkan diadakanya rekonsiliasi antara perubahan data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan dengan daftar gaji.
2.2.8 Sistem Informasi Kepegawaian
Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) merupakan sub sistem dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang didalamnya dikembangkan sistem penggajian. SIMPEG bertujuan untuk menyediakan fasilitas perekaman, mengelola dan menangani database kepegawaian dan proses penggajian pegawai secara otomatis sehingga dapat memberikan informasi dalam bentuk laporan daftar dan rekapitulasi yang dibutuhkan oleh pihak manajerial secara cepat, akurat dan selalu mutakhir mengenai kondisi kepegawaian dan penggajiannya.
2.2.9 Layanan Operasional
Layanan Operasional (LO) merupakan dari sekian banyak jenis layanan yang berkembang pada era modern ini. Ditinjau dari sudut pandang perusahaan salah satu cara yang efektif dalam melakukan diferensiasi adalah kuwalitas layanan yang diberikan. Tata cara kerja layanan operasional adalah cara-cara pelaksanaan kerja pelayanan yang seefisien mungkin atas suatu tugas melayani yang diperoleh dengan mengingat segi-segi tujuan, peralatan, fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang dan biaya yang tersedia. Sehingga layanan operasional diharapkan dalam meningkatkan kuwalitas kerja para karyawan.
Pengertian layanan atau pelayanan secara umum menurut Purwadarminta adalah “menyediakan segala apa yang dibutuhkan orang lain.” Sedangkan mengacau pada konsep layanan operasional sering dikaitkan dengan efektivitas waktu, jumlah/lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan pelayanan seperti pemberian informasi terhadap karyawan.
2.3. Alat – alat Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
    Untuk merancang suatu sistem, baik proses maupun datanya, terdapat berbagai macam peralatan yang dapat dipakai. Masing–masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
2.3.1    Analisa berorientasi obyek
Object Oriented Programming (OOP) adalah suatu metode pemrograman yang berbasiskan pada objek, secara singat pengertian dari OOP adalah koleksi objek yang saling berinteraksi dan saling memberikan informasi satu dengan yang lainnya. Suatu program disebut dengan pemrograman berbasis objek (OOP) karena terdapat :
1.      Encapsulation (pengkapsulan) merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang diproses.
2.      Inheritance (pewarisan) adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari obyek akan mewarisi data atau atribut dan metode dari induknya langsung. Sifat yang dimiliki oleh kelas induknya tidak perlu diulang dalam setiap sub kelasnya.
3.      Polymorphism (polimorfisme) yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
          Pendekatan-pendekatan yang dipakai di dalam analisa berorientasi obyek antara lain sebagai berikut :
1.           Pendekatan top down yaitu memecahkan masalah ke dalam bagian-bagian terkecil atau per level sehingga mudah untuk diselesaikan.
2.    Pendekatan modul yaitu membagi sistem ke dalam modul-modul yang beroperasi tanpa ketergantungan.
3.  Penggunaan alat-alat bantu dalam bentuk grafik dan teks sehingga mudah untuk mengerti serta dikoreksi apabila terjadi perubahan. Pendekatan dalam analisa berorientasi obyek dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil dari sistem yang dikembangkan akan di dapatkan sistem yang teridentifikasi dengan baik dan jelas. Maka analisa berorientasi obyek dilengkapi dengan alat dan teknik di dalam mengembangkan sistem.
Unified Modelling Language (UML) adalah “Keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO).” Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsep orientasi object. UML dibuat oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson di bawah bendera Rational Software Corp. UML menyediakan notasi-notasi yang membantu
memodelkan sistem dari berbagai perspektif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.
Menurut Munawar (2005:19), Unified Modeling Language (UML) merupakan suatu hasil kerja dari konsorsion berbagai organisasi yang berhasil dijadikan sebagai standar baku dalam OOAD (Objek Oriented Analysis dan Design), UML adalah salah satu alat bantu didunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek, hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual. Sedangkan menurut Whitten L.Jeffery et al (2004:152), UML merupakan “Satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.”
i.      Use case diagram
Use case diagram adalah menggambarkan atau mendeskripsikan fungsi dari sebuah sistem perspektif pengguna. Use case bekerja cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui bagaimana sebuah sistem dipakai. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, seperti Log in atau menjalankan sistem dan bertransaksi dengan sistem tersebut. Seorang aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tetentu.
Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram

Sebuah use case dapat menggambarkan bahwa suatu use case seluruhnya merupakan fungsional dari use case lainnya. Sedangkan extend digunakan untuk menunjukkan bahwa use case merupakan tambahan fungsional dari use case jika kondisi atau syarat tertentu yang dipenuhi, use case yang di-include akan dipanggil setiap kali use case yang meng-include di eksekusi secara normal.
ii.      Activity diagram
Activity diagram adalah suatu teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural proses bisnis. Activity diagram mempunyai peran seperti flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity bisa mendukung prilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram.
Tabel 2.2 Simbol Activity diagram

            Activity diagram menunjukan tahapan pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk menunjukan operation sebuah obyek dan proses bisnis. Kelebihan activity diagram dibanding dengan flowchart adalah kemampuannya dalam menampilkan aktivitas parallel.


iii.       Sequence diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan prilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek didalam use case.
Komponen utama sequence diagram atas obyek yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditujukkan. Setiap obyek terhubung dengan garis titik-titik yang disebut lifeline. Sepanjang lifeline ada kotak yang disebut activation.
Tabel 2.3 Simbol Sequence diagram

iv.        Class diagram
Class diagram adalah diagram yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka, kolaborasi serta relasi-relasi. Diagram ini umumnya dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif. (Nugroho:2005)
Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika di instansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, asosiasi dan lain-lain. (Dharwiyanti dan Wahono:2003)
2.3.2. Pengertian Basis Data
 Basis Data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (karyawan, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Basis Data sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu. Bila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan file yang lainnya berarti file tersebut bukanlah kelompok dari satu basis data, dan akan dapat membentuk satu basis data sendiri.
Sehingga prinsip utama dari basis data adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk) yang lebih dikenal sebagai komputer.
Agar data-data tersebut lebih bermanfaat, maka data tersebut harus diorganisasikan dalam sebuah file basis data, yang bertujuan memperoleh informasi tertentu yang dapat dimanfaatkan. penyajian informasi bermacam-macam, ada dengan memvisualisasikan dengan grafik, diagram, gambar, dan sebagainya. Bagi sebuah organisasi atau perusahaan, sistem informasi merupakan asset paling besar dan sangat berguna. Dengan informasi ini, organisasi akan mempengaruhi perkembangan perusahaannya.
Sehingga ada anggapan bahwa kualitas proses pengelolahan data yang menjadi bahan terbentuknya informasi masih dipengaruhi oleh beberapa unsur yaitu :
1. Hardware yaitu : perangkat keras yang dibutuhkan untuk membantu pengolahan basis data. Dalam hal ini saja perangkat computer beserta perangkat-perangkat pendukungnya.
2. Brainware yaitu : perangkat manusianya. Bagaimana dengan manusia sebagai pengelolanya.
3. Software yaitu : perangkat lunak yang digunakan untuk mengoprasikan komputer. Unsur software ini meliputi sistem operasi yang meruakan dasar pengoprasiaan komputer, program aplikasi yang telah dibuat programmer, serta yang tak kalah pentingnya adalah unsure DBMS (Database Management System).
2.3.3. Pemahaman Sistem Basis Data
 Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Karena itu, secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (table) yang saling berhubungan (dalam sebuah sistem basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (table-table) tersebut.
Dalam sistem basis data ini mempunyai beberapa elemen penting yaitu basis data sebagai inti dari sistem basis data, perangkat lunak untuk mengelola basis data, perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan data, dan manusia yang mempunyai peranan pentinga dalam sistem tersebut.
2.3.4. Ketentuan Dalam Basis Data
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada pembuatan file
basis data agar dapat memenuhi criteria sebagai suatu basis data yaitu :
1.      Kerangkapan data (data redundancy), yaitu: munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file basis data yang semestinya tidak perlu. Dalam penjelasannya data redundansi akan mengakibatkan proses updating yang lebih lama dan memungkinkan terjadinya ketidak konsistenan data (data inconsistency), yang semakin besar.
2.      Ketidak konsistenan data (data inconsistency), yaitu: munculnya data yang tidak konsisten pada medan yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama. Hal ini terjadi akibat terjadinya kesalahan dalam pemasukan data ( data entry) atau update anomaly, yaitu: suatu proses untuk mengupdate data tetapi mengakibatkan munculnya data yang tidak konsisten atau kehilangan informasi tentang objek yang ditinjau.
3.      Data terisolasi, yaitu: disebabkan oleh pemakai beberapa file basis data. Program aplikasi yang digunakan tidak dapat mengakses file tertentu dalam sistem basis data tersebut, kecuali jika program aplikasi dibuat atau ditambah sehingga seolah-olah ada file yang terpisah atau terisolasi terhadap file yang lain.
4.      Masalah keamanan (security problem), yaitu:berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data. Pada prinsipnya file basis data hanya digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang untuk mengaksesnya. Pembatasan ini dilakukan secara intern dalam program aplikasi yang digunakan. Security problem juga dimaksudkan untuk memberikan perlindungan kepada data-data dalam sistem basis data dari kerusakan akibat bahaya kebakaran, banjir, badai, dan sebagainya.
5.      Masalah integeritas (integrity problem), yaitu: berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali atau control pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian yang penuh.
2.3.5. Abstraksi Data
Abstraksi data adalah penggambaran yang diungkapkan dalam bahasa dan gambar yang mudah dimengerti dengan penyembunyian kerumitan dari data.
Ada tiga tingkatan atau kelompok (user) dalam tingkatan abstraksi data saat memandang suatu basis data ketiga tingkatannya adalah :
1. Level Fisik (Physical Level)
Merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan. Pada level ini, pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.
2. Level Lojik (Conseptual Level)
Merupakan level berikutnya dalam abstraksi data yang menggambarkan data apa yang sebebarnya (secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lain.
3. Level Penampakan/Pandangan Pemakai (View Level)
Merupakan level tertiggi dari abstraksi data yang hanya menunjukan sebagian dari basis data atau menyembunyikan data yang lain yang todak diperlukan oleh kelompok pemakai tersebut. Di level ini diciptakan kemudahan interaksi antara dengan sistem.
2.3.6. Bahasa Basis Data
Agar pengguna dapat mengoprasikan SMBD, maka dibuktikan bahasa yang dapat dimengerti. Terdapat 2 bahasa basis data yaitu:
1.      Data Definition Laguage (DDL)
Bahasa ini berguna dalam pembuatan desain basis data, misalnya pembuatan tabel, pembuatan index, pengubahan tabel, penyimpanan tabel, dan sebagainya. Apabila DLL dikomplikasi akan berupa kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Kamus Data.
2.         Data Manipulation Language (DML)
DML merupakan bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan  pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi dapat berubah :
a.    Penyimpanan/penambahan data baru ke suatu basis data.
b.    Penghapusan data dari suatu basis data
c.    Pengubahan data di suatu basis data
2.3.7 Database Management Sistem (DBMS)
Menurut Thomas Connolly (2002, p16) DBMS adalah software system yang memungkinkan user untuk membuat, mengelola, dan mengatur akses ke database. DBMS merupakan program software yang kompleks, yang mengatur organisasi, penyimpanan, manajemen, dan penggunaan data yang ada di database. DBMS mencakup :
1. Bahasa pemodelan untuk menjelaskan skema dari setiap database yang berada di dalam DBMS, dan sesuai dengan data model DBMS.
2. Data Struktur (fields, record, file dan object) dioptimalkan untuk digunakan  bersama dengan media penyimpanan data berskala besar.
3. Database query language
4. Mekanisme transaksi
2.3.8    Entity relational diagram (ERD)
Menurut Jogiyanto (2001:700), Entity Relational Diagram (ERD) adalah suatu  komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang ditinjau. Entity Relational Diagram menggambarkan data dan hubungan antar data secara global dengan menggunakan Entity Relational Diagram.
ERD memiliki notasi-notasi yang dapat digambarkan dengan simbol-simbol, yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.4 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya mengenai penggunaan simbol-simbol diatas :
1.      Entitas digunakan untuk menerapkan integritas pada tingkat Entity (Tabel), agar baris pada suatu Entity bersifat Unique yang disebut Primary Key sehingga dapat dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya.
2.      Relasi digunakan untuk menghubungkan beberapa tabel, sehingga data-data yang disimpan dalam tabel tetap normal.
3.      Atribut setiap Entitas memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari Entitas tersebut. Penentuan atau pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting lainnya dalam pembentukan model data.
4.      Garis digunakan untuk menghubungkan atribut ke set entitas dan set entitas ke relasi.
2.3.9 Normalisasi
Menurut Sutabri (2005:181), Normalisasi adalah suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database. Sedangkan Menurut Jogiyanto (2005:403), “Normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan group elemen yang berulang-ulang.”
Menurut Connolly dan Begg (2002:376), Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan seperangkat relasi dengan properti yang diinginkan, dengan data yang diberikan oleh suatu perusahaan, normalisasi bertujuan untuk mengurangi terjadinya data ganda dan mengurangi masalah yang terjadi pada satu relasi atau lebih yang dikenal dengan sebutan anomali. Proses normalisasi dikembangkan E.F Codd, proses normalisasi sering dilakukan sebagai rangkaian test suatu hubungan untuk menentukan apakah memenuhi atau melanggar kebutuhan dari bentuk normal yang ditentukan. Berikut tahap normalisasi :
1.      Normalisasi pertama (1 NF)
Bentuk normalisasi pertama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.         Setiap baris dan kolom berisi atribut yang bernilai tunggal.
b.        Kunci primer (primary key) telah di tentukan.
c.          Atribut nilai banyak (multi value) telah dihilangkan.
2.      Normalisasi kedua (2 NF)
Bentuk normalisasi kedua mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.    Berada pada normal pertama.
b.    Atribut bukan kunci primer (non-primary key) telah dihilangkan atau semua atribut non-primary key bergantung sepenuhnya kepada primary key.
3.      Normalisasi ketiga (3 NF)
Bentuk normalisasi ketiga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.    Berada pada normalisasi pertama dan kedua.
b.    Setiap atribut non-primary key tidak memiliki dependency transitif terhadap primary key.
4.      Boyce-codd normal form (BCNF)
   Untuk menguji apakah suatu relasi sudah dalam bentuk BCNF, dilakukan semua determinan dan memastikan bahwa determinan tersebut adalah candidate key. Determinan adalah sebuah atribut atau kumpulan atribut, dimana beberapa atribut yang lain masih bergantung secara fungsional penuh (fully functionally dependent).
5.      Normalisasi keempat (4 NF)
Bentuk normal keempat merupakan bentuk yang lebih kuat dari BCNF dimana 4NF mencegah relasi dari nontrivial multi-valued dependency dan data redundancy. Multi-valued Dependency menggambarkan ketergantungan antara atribut dalam suatu relasi.
6.      Normalisasi kelima (5 NF)
      Bentuk normal kelima adalah sebuah relasi yang tidak memiliki ketergantungan gabungan (join dependency)
2.4     Pendukung Konsep
          2.4.1 Tentang Microsoft Visual Basic 2005
 Microsoft Visual Basic 2005 / Vb. Net adalah VB.NET adalah salah satu bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi. Bahasa Pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh computer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman VB.NET dikembangkan oleh Microsoft, Merupakan Salah Satu bahasa. Pemrograman Yang Object Oriented Program(OOP) atau Pemrograman yang berorientasi Pada
Object. Kata “Visual” menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan Cara ini, kita tidak perlu lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris hanya untuk membuat sebuah Desaign Form/Aplikasi. Tetapi dengan sangat mudah yakni kita cukup melakukan Drag and drop object-object yang akan kita gunakan. VB.Net dapat kita jadikan alat Bantu untuk membuat berbagai macam program computer. Aplikasi VB.NET hanya dapat dijalankan pada system Operasi Windows. Aplikasi yang dapat dihasilkan dengan bahasa pemrograman VB.NET antara lain :
·         Sistem Aplikasi Bisnis
·         Software Aplikasi SMS
·         Software Aplikasi Chatting
·         Permainan (Game)
·         Dan Lain-lain
Adapun aplikasi ini mencakup fungsi – fungsi didalamnya sebagai berikut :
1.      Menu Bar
Berisi Menu-menu yang masing-masing menu memiliki fungsi tersendiri.
2.      ToolBar
Tombol-tombol Icon Yang berfungsi mewakili suatu perintah yang berada pada Menu bar.
3.      ToolBox
Jendela yang mengandung semua Object atau control yang dapat ditempelkan dan dibutukan untuk membentuk suatu program.
4.      Project(Solution) Explorer
Jendela yang mengandung semua File yang ada didalam aplikasi yang akan kita buat : Contoh : Form,Module,Class,Report, dll.
5.      Design View
Daerah kerja utama Untuk Mendesign program-program Aplikasi
6.      Code View
Tempat Mengetikkan baris program yang menjadi istruksi-instruksi.
7.      Project(Object) Properties
Jendela yang mengandung semua informasi/Sifat dari Object yang terdapat pada aplikasi yangdibuat dan terseleksi.
  2.4.2 Database
Database adalah sekumpulan objek di dalam sistem yang berfungsi menyimpan data. Objek-objeknya antara lain label, stored procedure, view, trigger dan lain-lain. Dahulu database merupakan file  misalnya mhs.dbf, peg.dbf yang berisi sebuah tabel. Di dalam tabel itu terdapat kolom-kolom yang berhubungan misalnya NPM, Nama, Alamat, tgllhr dan sebagianya. Setiap tabel biasanya memiliki indeks yang digunakan untuk mempercepat pengaksesan data dan merupakan sebuah file yang terpisah. Tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi. Pengulangan data (data redundancy) adalah duplikasi data artinya data yang sama di simpan dalam beberapa file. Idenpedensi adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Idenpedensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam tabel dan kamus yang terpidah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data. Perubahan pada struktur data hanya dilakukan sekali yaitu dalam tabel.
Perincian objek-objek dalam sebuah database ialah:
- Tabel yaitu objek yang berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom memiliki sebuah tipe dan nama yang unik.
- Kolom, sebuah tabel berisi kolom-kolom untuk menampung data. Kolom memiliki sebuah tipe dan nama yang unik.
- Tipe Data, sebuah kolom memiliki sebuah tipe data. Tipe-tipe yang dapat dipilih adalah karakter, numerik, tanggal dan lain-lain.
- Stored Procedure, merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk makro. Menjalankan stored procedure berarti menjalankan perintah-perintah SQL di dalam sebuah procedure.
- Trigger, yaitu stored procedure yang diaktifkan pada saat data ditambahkan, diubah atau dihapus dari database. Trigger dipakai untuk menjamin aturan integrasi di dalam database.
- Rule, diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukkan harus sesuai dengan aturan.
-  Primary key, menjamin setiap baris data unik dan dapat dibedakan dari data lain.
- Foreign key, adalah kolom-kolom yang mengacu pada kunci utama atau konstrain unik pada tabel lain.
- Konstrain, adalah mekanisme integritas data yang berbasis server dan diimplementasikan oleh sistem.
- View, adalah query yang memakai beberapa tabel dan disimpan di dalam database. View dapat memilih beberapa kolom dari sebuah tabel atau menghubungkan beberapa tabel.
- Index, membantu mengorganisasi data sehingga query menjadi lebih cepat.
2.5         Kerangka Pemikiran





_____________________________________________________
    BAB IV
                  
RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
4.1 Sistem yang diusulkan
          Setelah melakukan analisa sistem berjalan penggajian karyawan pada PT. Aura Seca Sejahtera, penulis menemukan permasalahan yang dapat menghambat kelancaran kegiatan proses penggajian karyawan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis mengusulkan  untuk merancang sebuah  rancangan sistem informasi penggajian karyawan secara terkomputerisasi dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2005.  yang diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan pada sistem yang berjalan. Perancangan sistem aplikasi penggajian dideskripsikan dengan model analisis menggunakan diagram Use case serta dilanjutkan dengan model desain. Untuk membantu perancangan dan melengkapi dokumen perancangan digunakan Microsoft Office Visio 2003 yang mendukung perancangan dengan basis Unified Modelling Language.
4.2. Analisa desain
4.2.1 Desain tampilan program
4.2.1.1 Desain form login
4.2.1.2 Desain menu

 4.2.1.3 Desain Form daftar login

4.2.1.4 Desain form master jabatan
4.2.1.5 Desain form entry data karyawan
4.2.1.6 Desain form entry absensi

4.2.1.7 Desain form entry lembur

4.2.1.8 Desain  form entry data cuti

4.2.1.9 Desain  form penggajian
4.3 Analisa UML yang diusulkan
4.3.1 Use Case diagram

4.3.2 Activity diagram
4.3.3 Class diagram































4.3.4.3 sequence diagram  from master jabatan


















4.3.4.4 sequence diagram master data karyawan


















4.3.4.5 sequence diagram  from entry absensi


















4.3.4.6 sequence diagram  from entry lembur

















4.3.4.7 sequence diagram  from entry data cuti

















4.3.4.8 sequence diagram  from penggajian

















4.3.4.9 sequence diagram  pembuatan laporan
4.4 Rancangan struktur database

   Berikut rancangan struktur tabel database yang digunakan pada perancangan sistem informasi penggajian di PT. Aura Seca Sejahtera:


4.5. Implementasi
4.5.1. Tampilan aplikasi
Gambar 4.24 Form login
Gambar 4.25 Form menu utama

Gambar 4.25 Form daftar login
4.6 Sarana Pendukung Perangkat Hardware dan Software
4.6.1 Perangkat keras (hardware )
Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. 1Unit Laptop Zyrex dengan spesifikasi:
Processor = Intel(R)Core(TM)i3CPU M380@2.53GHz(4CPUs), ~2.5GHz dan    Memory = 2048MB RAM
2.  Mouse
3. Printer
4.6.2 Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat dan  menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1.                                         Sistem operasi Windows 7 Ultimate
2.                                         Microsoft Office Visio 2003
3.                                          Microsoft Visual Basic 2005 .net
4.7  Jadwal Implementasi dan Analisa Biaya
4.7.1 Jadwal Implementasi
4.7.2    Analisa Biaya Implementasi
  1. Total analisa biaya untuk pembuatan aplikasi pada PT. Aura Seca Sejahtera sebesar Rp. 4.975.000, biaya yang diperhitungkan adalah waktu pelaksanaan perancangan sampai dengan implementasi selama tiga bulan.
_____________________________________________________

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1       Simpulan
            Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan dalam laporan ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1.      Aplikasi yang dibuat dapat mempermudah karyawan dalam pengolahan data penggajian, data absensi, data cuti, data lembur, data karyawan, dan laporan penggajian berdasarkan nama, laporan data karyawan, laporan data cuti, laporan data absensi, laporan data lembur.
2.      Mempermudah proses perhitungan penggajian dan pelaporan yang diperlukan oleh manajemen.
3.      Dengan adanya sistem infromasi penggajian ini, maka diharapkan dapat mempermudah mengolah data penggajian pada karyawan.
5.2       Saran
                   Adapun saran yang diajukan untuk meningkatkan sistem informasi penggajian yang baru, yaitu :
1.      Sebaiknya PT. Aura Seca Sejahtera mengubah pengolahan data, dengan menggunakan sistem yang terintegrasi yang berkaitan dengan sistem absensi.
2.      Disarankan perusahaan menyediakan personil yang tanggap atas perubahan rekapitulasi terutama yang mampu dalam bidang basis data.

Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

0 comments:

Post a Comment